REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Rumah Sakit Bhayakara Jayapura membuka dua pos Disaster Victim Identification di Provinsi Papua dan posko antemortem yang bertugas menerima pengaduan keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air.
Kabid Dokes Polda Papua, dr Ramon Amiman mengemukakan pihaknya sudah membuka dua posko antemortem pengaduan keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air.
"Dua posko itu, satu di Sentani, dan satunya di halaman RS Bhayangkara yang siap menerima pengaduan," ujarnya, Selasa (18/8).
Menurut dia, sudah ada pengaduan dari 38 korban penumpang yang sudah diajukan ke posko pengaduan yang telah dibuka.
"Satu lagi pengaduan di Jayapura, karena ada salah satu korban yang sementara berobat di sini, jadi sudah 39 pengaduan korban penumpang," ujarnya lagi.
Dia menyatakan, belum semua penumpang mengadu, mengingat jumlah penumpang seluruhnya sebanyak 49 orang yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat itu.
Ia mengatakan, data-data korban penumpang itu didapat dari lima kru yang dibentuk oleh Trigana untuk mengevakuasi korban.
"Jadi, data-data terkait korban penumpang itu kami dapat dari kru Trigana Air yang dibentuk untuk mencari dan mengevakuasi korban," ujarnya lagi.
Sebelumnya, pesawat ATR Trigana Air dilaporkan hilang kontak diduga menabrak gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Ahad (16/8). Pesawat dengan pilot Kapten Hasanudin itu, membawa 49 orang penumpang dan lima kru.