Selasa 18 Aug 2015 07:51 WIB

Sukabumi Belum Berencana Gelar OP Daging Sapi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan membeli daging sapi saat meninjau operasi pasar daging sapi, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (12/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan membeli daging sapi saat meninjau operasi pasar daging sapi, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi belum berencana menggelar operasi pasar (OP) daging sapi. Pasalnya, harga komoditas tersebut di pasaran mulai mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.‘’ Kita ditawari OP daging oleh Pemprov, namun belum diambil,’’ ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriyatna kepada wartawan Senin (17/8).

Hal ini disebabkan harga daging di pasaran mulai turun berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram.Sebelumnya harga daging sapi mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Sehingga pemkot belum akan mengambil pilihan OP daging sapi. Meskipun harga daging OP yang ditawarkan jauh lebih murah yakni Rp 90 ribu per kilogram.

Mahalnya harga daging saipi terang Ayep, tidak akan menyebabkan maraknya daging oplosan maupun daging celeng. Di mana, konsumen sudah cerdas dan paham bagaiman tekstur dari daging sapi yang asli. Selain itu petugas menggiatkan operasi pemantauan ke sejumlah pasar terutama penjualan daging.

Di samping daging sapi ungkap Ayep, harga daging ayam juga cukup mahal dan mengalami lonjakan. Saat ini harga daging ayam berkisar antara Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogramnya. Lonjakan harga karena melonjaknya harga pakan ayam dan berkurangnya pasokan ke pasaran

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement