Selasa 18 Aug 2015 01:12 WIB

Moge Dihadang Pesepeda Cerminan Kekecewaan Rakyat

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Seorang pengendara Harley Davidson belajar safety riding di Surabaya, Ahad (13/3).
Foto: Antara
Seorang pengendara Harley Davidson belajar safety riding di Surabaya, Ahad (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aksi rombongan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang menerobos lampu merah dan dihadang seorang pesepeda di Condong Catur, Sleman mendapat tanggapan dari legislator.

Anggota DPRD DIY Komisi A, Rendradi Suprihandoko menyampaikan, polisi harus mengayomi masyarakat secara adil.

Menurutnya, aksi pencegatan HDCI merupakan akumulasi dari kekecewaan masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil dalam berkendara. Hal tersebut merupakan kritik terhadap pelanggaran yang seringkali dilakukan pengguna motor gede (moge).

"Sebenarnya penghadangan tersebut berbahaya bagi pelakukannya. Seharusnya, kejadian ini dijadikan sebagai kritik. Sehingga polisi bisa introspeksi diri untuk menegakkan peraturan lebih adil," katanya pada Republika, Senin (17/8).

Rendradi mengatakan, jika memang rombongan motor besar tadi diperbolehkan untuk terus lewat saat lampu merah, sudah seharusnya polisi mampu menjelaskan atas landasan apa mereka bisa terus maju. Karena pada dasarnya semua hal yang terjadi harus dikembalikan pada aturan yang ada.

"Ada tidak keistimewaan yang memperbolehkan mereka terus lewat saat lampu merah," ujar politisi PDIP itu.

 

Pada momen yang bertepatan dengan hari kemerdekaan ini, Rendradi mengajak agar semua pihak sama-sama mengintrospeksi diri untuk indonesia yang lebih baik.

"Terutama bagi polisi agar bertindak lebih adil. Saya pikir aparat kepolisian sudah memahami betul hal ini. Tinggal bagaimana penerapannya di masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement