REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar jangan ada spekulasi apapun yang disebarluaskan terkait kecelakaan pesawat Trigana Air di Papua.
"Saya berharap tidak ada spekulasi apapun yang disebarluaskan kecuali dari otoritas yang kita tunjuk untuk menghindari kesimpangsiuran informasi tentang penyebab kecelakaan," kata Presiden Jokowi setelah upacara penurunan bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Presiden ingin semua pihak memberikan kesempatan kepada tim KNKT untuk bekerja mencari penyebab kecelakaan.
Kepala Negara mengaku mendapatkan laporan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan tadi malam bahwa pada pukul 14.55 waktu setempat pesawat Trigana Air ATR 42 hilang kontak dalam perjalanan dari Jayapura ke Oksibil, Papua.
"Dan sampai saat ini laporan terakhir yang saya terima, saya selalu mengikuti proses yang ada," katanya.
Ia menambahkan, saat ini tim evakuasi gabungan antara Basarnas, BPPT, kemudian TNI/POLRI bahkan pada siang tadi sudah menuju pada titik yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya pesawat Trigana Air.
"Baru saja saya dapat laporan bahwa tim evakuasi darat sebetulnya sudah mendekati titik yang diperkirakan, kurang lebih 4 kilometer tapi karena hari telah malam dan juga karena cuaca akan dilanjutkan besok pagi," katanya.
Jokowi berharap besok tim evakuasi bisa semakin mendekati titik tempat kejadian perkara karena juga telah disiapkan helipad.
Ia juga telah meminta Menhub untuk terus memperbaiki tingkat keselamatan dan kualitas penerbangan di Tanah Air.
"Sekali lagi saya berduka cita, berduka atas musibah kecelakaan ini. kita berdoa yang terbaik atas kru dan penumpang," katanya.