REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Jakarta dan sekitarnya antusias menyambut layanan naik bajaj gas gratis yang diadakan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Di Monas, sebagai salah satu titik, banyak masyarakat mengantri demi naik bajaj berbahan bakar gas tersebut.
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan layanan untuk kembali pulang setelah mengunjungi Monas di hari libur Kemerdekaan Republik Indonesia ini. Namun, ada juga yang sengaja naik untuk berkeliling di jalan-jalan protokol pusat kota.
Afidah dan Lisa contohnya, dua remaja ini naik bajaj untuk sekadar mencoba kendaraan roda tiga asal India tersebut. Sembari memanfaatkan hari libur sekolah, mereka berkunjung ke Monas dan mencoba layanan bajaj gratis.
"Lumayan keliling mutar-mutar saja. Sekalian nyoba naik bajaj," kata Afidah kepada Republika, Senin (17/8).
Ibu Ratna Ekawati, asal Depok, juga rela antri untuk mencoba naik kendaraan berwarna biru itu. Meski harus menunggu lama ia mengaku penasaran dengan layanan gratis yang diberikan anak perusahaan Kementerian BUMN itu.
"Nggak apa-apa ngantri, namanya juga gratis. Penasaran pengeen buktiin benar nggak gratis," tutur Ratna.
Namun tak sedikit pula warga yang mengeluh karena harus mengantri cukup lama. Sebab sistem yang diterapkan juga siapa cepat dia dapat. Antrian tidak secara resmi dan pasti seperti adanya kupon. Jadi ada warga yang sudah menunggu lebih awal tapi kemudian didahului penumpang yang menyerobot.
"Ini ngantrinya bingungin. Kita berdiri di sini, tapi nanti ada yang naik di tengah jalan," kata seorang lansia yang ikut mengantri, Rismayani.
Walaupun begitu, sebagian besar warga mengapresiasi baik layanan ini. Pasalnya masyarakat dapat diuntungkan dengan tidak harus mengeluarkan kocek untuk membayar perjalanan. Selain untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-70, PGN ingin memasyarakatkan kendaraan yang ramah lingkungan berbahan bakar gas.
PGN menyediakan sebanyak 700 unit bajaj gas gratis mulai 15-21 Agustus 2015 mendatang. Setiap hari ada 100 bajaj gas bertanda khusus yang siap melayani warga Jakarta dalam program "Ayo Kita NgeGas Merdeka".