Senin 17 Aug 2015 15:56 WIB

Cerita Pengibar Bendera Kemerdekaan, Terbayang Wajah Orang Tua

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
  Proses pengibaran bendera merah putih berlangsung saat upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-68 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Proses pengibaran bendera merah putih berlangsung saat upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-68 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zainal Aziz, siswa SMAN 1 Payakumbuh, Sumatra Barat, mendapat tugas kehormatan menjadi pengibar bendera dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Istana Negara. Siswa yang akrab disapa Izen tersebut juga bertugas sebagai pembentang bendera sebelum dinaikkan ke puncak tiang.

 

Ditemui usai upacara, Izen mengaku sempat dilanda cemas tak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Izen khawatir bendera tak dapat terbentang dengan sempurna.

Apalagi, ia menyadari tugasnya sebagai pengibar bendera menjadi sorotan semua mata di penjuru Indonesia. Demam panggung melanda siswa berkulit sawo matang tersebut.

Namun, saat sudah berada di tiang pengibaran, rasa grogi yang dialami Izen perlahan sirna. "Pas sudah di tiang itu, pas mau menarik bendera itu, timbul lah wajah orang tua, wajah pelatih. Alhamdulillah dapat terbentang dengan baik," ujarnya, Senin (17/8).

Izen merupakan satu di antara anggota Paskibraka yang masuk dalam Pasukan Sadewa. Ia sudah diberi tahu tugasnya sebagai pembentang bendera sejak Ahad sore (16/8). Namun, beberapa jam jelang upacara, ia baru dikabari bahwa timnya bertugas melakukan pengibaran bendera di pagi hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement