REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham menilai perombakan atau reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi yang menitikberatkan kepada menteri bidang ekonomi tidak cukup mampu mendorong stabilitas pemerintahan.
"Pemerintah sudah me-reshuffle menteri di bidang ekonomi. Tapi itu tidak cukup, sebab jangan lupa ekonomi tidak berdiri sendiri, tapi berkaitan dengan politik dan lain-lain," kata Idrus Marham seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bersama Partai Gerindra dan partai Koalisi Merah Putih di Nusantara Polo Club, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/8).
Idrus mengatakan, keputusan menempatkan Luhut Pandjaitan sebagai Menkopolhukam memang tepat, namun kata dia, pemerintah terlalu menitikberatkan perombakan kabinet pada sektor perekonomian, padahal ekonomi terpengaruh dengan sektor lain.
"Di bidang politik harus ada konsolidasi, bidang hukum ada indikasi di lapangan masih tetap dijadikan alat menekan. Ini yang harus dikoreksi total bagi kita semua baik pemerintah, partai politik dan elemen masyarakat agar kita kembali ke khitoh tujuan proklamasi dan alinea keempat pembukaan UUD 1945," jelas Idrus.
Menurut Idrus, sebaik apapun ekonomi, tetap tidak akan mampu berjalan jika pengusaha tidak merasa aman. Sehingga stabilitas politik tetap harus berjalan harmonis. "Bidang lain perlu juga perbaikan. Tentu untuk mengharmonisasi semuanya, reshuffle jilid dua bisa dilakukan," kata dia.
Pada Senin, Partai Gerindra bersama partai Koalisi Merah Putih menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke 70 tahun. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertindak selaku inspektur upacara, sedangkan sejumlah petinggi partai Koalisi Merah Putih bertindak selaku petugas upacara.