REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dari upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta tahun ini, Senin (17/8). Ribuan rakyat jelata ikut menjadi tamu undangan dalam upacara kenegaraan yang dihadiri para tamu negara ersebut.
Staf Sekertaris Pribadi Presiden, Devid Agus, mengungkapkan ada 2 ribu masyarakat umum yang diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana hari ini. Mereka yakni warga kelurahan sekitar Istana dan perwakilan warga dari tiap provinsi.
Warga sekitar Istana yakni Kelurahan Gambir, Kelurahan Tanah Abang, dan Kelurahan Pasar Baru. Selain itu, Jokowi juga mengundang warga yang sering berhubungan dengannya saat ia masih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Mereka yakni warga Rusun Marunda, Rusun Muara Baru, Kampung Deret Tanah Tinggi, Kampung Deret Benhil, Kampung Deret Petogogan. "Mereka diundang atas inisiatif Presiden sendiri," ungkap Devid.
Masing-masing kampung, sambung dia, mendapat 20 undangan. Warga boleh mengirimkan ketua RT, ketua RW atau sesepuh di kampung setempat sebagai perwakilan.
Selain warga kampung, Presiden juga mengundang Paguyuban Pedagang Blok G Tanah Abang, Paguyuban Pedagang Kaki Lima dan Paguyuban Pedagang Pasar Tradisonal sebagai tamu undangan dalam pesta 17 Agustus di Istana hari ini.
Tak hanya warga Jakarta, sambung Devid, di antara 2.000 masyarakat umum yang hadir juga terdapat warga dari luar daerah, antara lain warga dari Medan, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Papua.
"Kalau yang dari luar Jakarta memang ada permintaan dari warga untuk diundang ke Istana," ucap Devid.