REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden BJ Habibie mengungkapkan kedekatannya dengan mantan menteri riset dan teknologi (menristek), Muhammad Zuhal yang tutup usia, Sabtu (15/8) pukul 08.58 WIB. Di mata Habibie, Zuhal adalah rekan kerja yang gigih dan profesional.
Zuhal, kata Habibie, juga memiliki ketekunan dan konsisten. "Dalam pengembangan Iptek, dalam pengembangan sumber daya alam, patut menjadi contoh intelektual," kata Habibie usai upacara pemakaman Zuhal.
Prosesi pemakaman mantan dirut PLN itu dilakukan secara militer. Sejumlah pejabat hadir dalam upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan. Di antaranya, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid; mantan wakil presiden, Boediono; dan mantan menteri agama Quraish Shihab.
Menristek, Muhammad Nashir menjadi inspektur upacara pemakaman tersebut. Nashir mengatakan, berterima kasih atas pengabdian almarhum Zuhal. Ia menyebut, kepergian Zuhal merupakan kehilangan besar bangsa Indonesia.
"Namun meninggalnya beliau adalah kehendak Allah SWT. Semoga Tuhan yang Maha ESA, menerima perjuangan beliau dan bisa mengemban tugas penuh semangat," kata Nashir.
Habibie yang mewakili keluarga Zuhal mengucapkan terima kasih atas penghormatan negara kepada almarhum. "Saya mewakili keluarga beliau, dan secara khusus saya berterima kasih kepada Menristek yang telah menjadi Insinyur Upacara," sebut Habibie.
Zuhal meninggal di usia 74 tahun. Ia meninggalkan satu istri dan tiga anak.