Jumat 14 Aug 2015 14:54 WIB

‘Tantangan Bagi Jawara Wirausaha Sosial’

Rep: c01/ Red: Agus Yulianto
Tiga odapus yang tergabung dalam SDF Bandung
Foto: Istimewa
Tiga odapus yang tergabung dalam SDF Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satu dasawarsa sudah Syamsi Dhuha Foundation (SDF) bersemangat menyemai kepedulian terhadap sesama. Dari perkumpulan penyandang Lupus yang ingin menguatkan sesama. SDF bertransformasi menjalankan misi SocialPreneurs untuk kelak berkembang menjadi Venture Philanthropy Organization.

 

Setelah sukses menjalankan program beasiswa pendidikan dan penelitian, kali ini SDF memberikan tantangan khusus semua wirausahawan Bandung dan Jawa Barat untuk berkompetisi memenangkan ‘Anugerah Jawara Wirausaha Sosial Bandung (AJWSB) 2015’.

 

Ini adalah kompetisi SocialPreneurs pertama yang diselenggarakan SDF dan Bandung Social Innovation Circle (BaSIC). Kompetisi terbuka untuk mereka yang memiliki ide usaha atau usaha yang telah berjalan yang akan memberikan dampak atau perubahan positif bagi warga Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Ajang ini tetap terbuka bagi peserta dari luar Jawa Barat.

 

“Ajang ini adalah langkah awal SDF menjadi Venture Philanthropy Organization untuk pertemukan sumber-sumber pendanaan dengan potensi usaha yang berorientasi pada solusi dan perubahan sosial,” kata Eko Pratomo, pendiri SDF sekaligus penggagas AJWSB di Bandung, Jumat (14/8). Kompetisi akan menetapkan 10 finalis untuk memenangkan hadiah dan kesempatan mendapatkan penyertaan modal hingga Rp 300 juta dari SDF.

 

Lebih jauh Eko memaparkan, AJWSB digelar untuk berikan motivasi, penghargaan dan pemberdayaan bagi para ‘jawara wirausaha sosial’ yang semata menjalankan bisnis bukan demi uang, terlebih memiliki nilai sosial. Sehingga dipastikan kompetisi ini akan menyasar wirausahawan yang tidak hanya mencari keuntungan tapi juga memikirkan dampak sosial dari usaha mereka. “Juga bertumbuhnya kesadaran lembaga nirlaba untuk dapat mandiri dalam menunjang dan menjaga kesinambungan misi sosial yang diembannya,” ujarnya.

 

AJWSB terbuka bagi wirausahawan perorangan/kelompok maupun  perusahaan/koperasi/ yayasan, terbagi dalam tiga kategori, yakni: ide and start up (ide usaha dan usaha yang berjalan 1-3 tahun), growth (usaha sudah berjalan > 3 tahun), established (sudah berjalan > 10 tahun dan telah berikan dampak sosial yang signifikan).

 

Untuk dua kategori pertama (1 & 2), para pendaftar terpilih akan berkesempatan mengikuti lokakarya (workshop) tentang kewirausahaan sosial yang juga dibekali dengan pengetahuan manajemen.

 

“Program ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Bandung. Ridwan Kamil, Walikota Bandung, sudah bersedia duduk sebagai salah satu Penasihat dan akan sinergikan kegiatan ini dengan Dinas Sosial dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Bandung,” ujar Eko.

 

Adjie Wicaksana, salah satu pendiri BaSIC, mengatakan AJWSB sebagai satu sarana membangun jaringan kemitraan para wirausahawan sosial. “BaSIC yang secara strategis diinisiasi sebagai wadah kolaborasi para sosial innovator ingin menjadikan AJWSB sebagai sarana membangun dan merekatkan jaringan kemitraan untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship),” tutur Adjie.

 

Galih Nugraha, Project Officer AJWSB 2015, memaparkan pendaftaran dimulai sejak awal Agustus dan berlangsung hingga 1 September 2015. “Kami akan memilih 50 nominator yang wajib mengikuti lokakarya dan selanjutnya akan disaring menjadi 10 finalis,” ujar Galih.

 

Seleksi ketat akan dilakukan Dewan Juri dari berbagai kalangan, di antaranya Ari Sutanti (British Council), Romy Cahyadi (UnLtd Indonesia), Juwanda (Dewan Smart City Kota Bandung) dan Dewi Meisari (Universitas Indonesia). Pemenang akan diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2015.

 

“Momennya pas untuk memompa semangat para peserta agar berjuang pantang menyerah seperti para pahlawan kita,” tambah Galih pula.

 

Para pemenang akan mendapatkan hadiah dan penyertaan modal dari SDF dan para finalis akan mengikuti program inkubasi selama 6 bulan. Program inkubasi akan membekali para finalis dengan berbagai arahan dan bimbingan langsung dari para mentor berpengalaman antara lain Bijaksana Junerosano (Marketing), Gibran Huzaifah (R & D), Edwar Fitri (Finance) & Adjie Wicaksana (Social Enterprise Business Model).

 

AJWSB didukung sepenuhnya oleh Global Shapers Community Bandung, UnLtd Indonesia, UKMC UI, British Council dan Innovation for Community Development Center (ICDC) Indonesia. Diperkuat Dewan Penasihat : Andy F. Noya (Kick Andy Foundation), Perry Tristianto (Pengusaha), Ipong Witono (Pengusaha), Eric M. Atthauriq (Kadis UKM & Perindustrian Perdagangan Kota Bandung) & Dodi Ridwansyah (Kadis Sosial Kota Bandung).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement