Jumat 14 Aug 2015 14:47 WIB
Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Surya Paloh Akui Media Massa Kejar Rating

Rep: agus raharjo/ Red: Joko Sadewo
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sepakat dengan kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada media massa di Indonesia. Dalam pidato kenegaraan di hadapan MPR, DPD dan DPR RI, Jokowi mengkritik media yang hanya mengejar rating dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja pproduktif.

“Menurut saya juga bagus, bagi komunitas media dan kawan-kawan, ini kita justru butuh kritik ini,” kata Surya Paloh di kompleks parlemen Senayan, Jumat (14/8).

Pemilik Media Group itu juga mengatakan, sebagai komunitas media masaa, kritik Jokowi ini harus dianggap sebagai ‘feedback’ yang bagus. Sebab, menurut sudut pandang media, saat ini media sudah berjalan dengan bagus.

Menurutnya, demokrasi yang sudah terbentuk untuk media massa baik konvensional maupun sosial, tidak ada yang salah. Media massa harus melakukan instrospeksi diri untuk memperbaikinya.

Harus diakui, rata-rata media massa memang mengejar rating penyiaran. Mendapatkan aspek berita dengan menyingkirkan aspek edukasi. “Kita disorientasi juga,” imbuh Surya Paloh.

Surya Paloh menambahkan, kalau hal ini terjadi, sangat berbahaya untuk masyarakat Indonesia. Sebab, media juga menjadi pilar kekuatan demokrasi. Media merupakan pilar keempat. Artinya, media memberikan kontribusi besar pada merosot dan disorientasinya karakter bangsa. “Maka, kalau Presiden menyatakan kritiknya itu, kalau saya sih cocok,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement