REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik media dalam pidato kenegaraan pertamanya yang dibawakan dalam sidang bersama DPR dan DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (14/8). Jokowi menyebut, media hanya mengejar rating.
"Media hanya mengejar rating dibandingkan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif," ucap Presiden.
Jokowi menilai, saat ini ada kecenderungan di mana orang ingin bertindak bebas. Kebebasan itu juga yang diadopsi media sehingga kerap kebablasan. Jokowi menilai, media kerap membuat berita sensasional hanya demi mengejar pendapatan.
Pemberitaan itu kemudian membuat masyarakat menjadi mudah terjebak pada histeria publik. Padahal, kata Presiden, media harusnya menguatkan perannya untuk mencerdaskan masyarakat lewat informasi yang disiarkan.