REPUBLIKA.CO.ID, LANGARA, SULTRA -- Pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan tingginya harga premiun atau bensin eceran di daerah itu yang mencapai Rp 15 ribu per liter.
Seorang warga Fatahuddin (56) di Langara, Konawe Kepulauan, Kamis, mengatakan lonjakan harga premium karena stok yang beredar di kalangan pengecer setempat sangat terbatas.
"Biasanya harga eceran bensin Rp 10 ribu per liter namun satu bulan terakhir ini melonjak. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah bersama DPRD," kata Fatahuddin.
Keterbatasan stok bahan bakar khususnya premium di daerah otonom pesisir tersebut karena cuaca buruk sehingga pemilik kapal berhati-hati mengangkut bahan bakar.
Selain itu, kata warga lainnya Udin (44) bahwa pemilik kapal enggan mengakut premium dari Kota Kendari karena adanya larangan aparat TNI Angkatan Laut.
"Ketegasan aparat Angkatan Laut ada benarnya mengingat mengangkut premium rawan kebakaran sehingga dapat dimaklumi," katanya.
Namun demikian, kata anggota DPRD Konawe Kepulauan Untung Taslim bahwa premiun sangat dibutuhkan warga sehingga harus dicarikan solusinya.
"Para pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi minimnya stok premiun hingga berdampak pada lonjakan harga yang meresahkan warga setempat," kata Taslim. Hingga saat ini belum satu pun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) didirikan di Kabupaten Konawe Kepulauan.