REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Suyanto, mengatakan suplai air bersih dari pihaknya saat ini tidak maksimal. Musim kemarau menyebabkan debit air baku untuk produksi PDAM berkurang.
"Debit air dari Sungai Cisadane yang berkurang menyebabkan tidak maksimalnya bahan baku produksi air PDAM. Akhirnya, suplai air ke pelanggan di Kota Tangerang pun terganggu," jelasnya saat dihubungi Republika, Kamis (13/8).
Idealnya, PDAM mampu memasok 300 liter air/detik bagi pelanggan di Kota Tangerang. Namun, kini volumenya menyusut menjadi 200-270 liter/detik.
Selain itu, kerusakan di pintu air nomor enam Sungai Cisadane juga mengurangi pasokan air baku PDAM. Jika pintu air tidak rusak, kata Sunyoto, pihaknya secara keseluruhan mampu memproduksi air sekitar 1.000 liter/detik.
Akibat kondisi tersebut, sejumlah daerah yang menggunakan layanan PDAM Tirta Benteng mengalami kekurangan air bersih. Salah satu kelurahan yang paling parah mengalami kawasan air bersih adalah Kelurahan Pondok Bahar.
"Untuk mengatasi kekurangan air secara jangka pendek, kami dan Pemkot Tangerang mensuplai air bersih melalui 19 mobil tangki. Masyarakat bisa mendapatkan suplai air bersih setelah membuat laporan," ujar dia.
Laporan bisa langsung disampaikan ke call center PDAM Tirta Benteng atau disampaikan lewat kelurahan dan kecamatan setempat. Masyarakat juga disarankan menghemat penggunaan air dan menyiapkan penampungan air.
"Jika suplai datang, masyarakat tidak kebingungan lagi menyimpan air di mana. Masyarakat jangan khawatir akan kualitas air bersih yang disuplai secara gratis ini," tuturnya menambahkan.