Kamis 13 Aug 2015 05:18 WIB

FKUB: Tak Benar Santa Clara Jadi Gereja Terbesar

Rep: c37/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid dan gereja yang berdampingan.
Foto: Memobee
Masjid dan gereja yang berdampingan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Informasi Gereja Santa Clara di Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara yang akan dibangun menjadi gereja terbesar adalah tidak benar. Menurut Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi luas tanah yang akan dibangun gereja hanya seluas 1.500 meter persegi.

"Total luas tanah 6.000 meter persegi, tapi yang mau dibangun jadi gereja cuma 1.500 meter persegi. Makanya kan segitu nggak mungkin terbesar sampe se-Asia Tenggara,"tutur Ketua FKUB Bekasi, Abdul Manan, di Kantor FKUB Bekasi, kemarin.

Berdasarkan surat izin, kata dia, pihak Santa Clara hanya boleh membangun gereja satu lantai, tidak boleh bertingkat. Sisa dari tanah yang sebanyak 4500 meter persegi mungkin dijadikan sebagai tempat parkir.

Abdul menambahkan, umat Katolik banyak yang mengadakan ibadah di ruko-ruko. Karena itu pihak Santa Clara menyatakan, jika gereja sudah selesai dibangun, jemaat yg biasa berdoa di ruko harus pindah seluruhnya ke gereja.

"Setelah dibangun, umat Katolik harus masuk gereja, tidak di ruko-ruko lagi,"kata Abdul.

Terkait masa demonstrasi yang sebelumnya menuding FKUB asal memberikan rekomendasi, dengan tegas Abdul membantah. Karena menurutnya rekomendasi tersebut diberikan berdasarkan proses yang panjang.

"Kami sudah melakukan kajian dan verifikasi yang panjang untuk memberikan rekomendasi ini. Keputusan akhirnya ada di tangan Wali Kota,"ujarnya.

Bahkan pemberian izin terhadap Santa Clara sudah dilakukan 4 kali. Namun baru saat ini diterima.

Sebelumnya Majelis Silaturahim Umat Islam Bekasi (MSUIB) menggelar demonstrasi menyusul rencana pembangunan Gereja Santa Clara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement