Kamis 13 Aug 2015 04:48 WIB
Reshuffle Kabinet

JK Minta Tiga Menko Baru Tingkatkan Koordinasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, koordinasi antarmenteri dapat lebih ditingkatkan, menyusul digantinya tiga menteri koordinator dalam Kabinet Kerja.

"Ya tugas-tugasnya harus baik. Harus koordinasi lebih baik, harus ada fokusnya. Harus langkah-langkahnya jelas," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (12/8).

Tetapi, JK enggan menyampaikan alasan pencopotan ketiga menteri koordinator tersebut. "Itu kan teknis sekali. Masa disampaikan sama kalian," tambah dia.

Presiden Jokowi melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet, Rabu (12/8) siang. Di antaranya yakni tiga menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan, menteri koordinator bidang perekonomian, dan menteri koordinator bidang kemaritiman.

JK menuturkan, perombakan menteri dalam kabinet kerja ini dilakukan bukan karena faktor ekonomi yang melambat saat ini. Menurut JK, melambatnya pertumbuhan perekonomian saat ini disebabkan oleh faktor eksternal.

"Sebagian besar karena masalah eksternal. Jadi tidak bisa juga perkembangan itu akibat kabinet atau menteri. Tapi memang apapun ingin lebih baiklah. Diharapkan lebih baik. Harapan," kata JK.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melantik enam menteri baru dalam kabinet kerja. Keenam menteri tersebut yakni, Darmin Nasution menjadi Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.

Presiden dalam Keppres Nomor 79/P/2015 memberhentikan dengan hormat para menteri yang diganti sekaligus mengangkat menteri yang baru. Demikian juga dalam Keppres Nomor 80/P/2015 tentang pergantian Sekretaris Kabinet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement