REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian agama meluncurkan modul pembelajaran agama Islam berbasis Islam Rahmatan lil Alamin. Penyusunan modul ini dilakukan oleh 30 guru Pendidikan Agama Islam yang melakukan kunjungan ke Universitas Oxford.
Salah seorang Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengikuti kunjungan ke Oxford yakni Mustahdi. Guru PAI SMA negeri 1 Tangerang Selatan ini mengatakan para guru PAI mencoba untuk mengubah metode pembelajaran PAI agar tidak stagnan dan mengikuti perkembangan zaman.
"Kita diminta terobosan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Bagaimana guru-guru PAI tahu isu sensitif dan isu pembelajaran modern. Serta bagaimana mendesain proses pembelajaran," ujar Mustahdi kepada Republika, Rabu (12/8).
Ia menjelaskan, saat melakukan kunjungan ke Universitas Oxford, para guru mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Inggris, dari TK, SD, SMP dan SMA. Selain mempelajari metode pembelajaran, para guru juga mempelajari kehidupan beragama di Inggris, salah satunya toleransi.
Dengan modul ini maka metode pembelajaran akan berjalan efektif. Para siswa akan menjadi lebih aktif dan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Siswa akan diajak untuk berdiskusi sehingga akan terjadi pertukaran infomasi dalam proses belajar mengajar.
Menurutnya, 30 guru yang mengikuti pelatihan ke Oxford telah menerapkan metodologi pembelajaran pada sekolah masing-masing sebelum modul disitribusikan. Para siswa menerima dan mengaku senang dengan metode pembelajaran tersebut.
Muatan materi yang disampaikan dalam modul ini yakni tentang pentingnya siswa memahami makna Islam Rahmatan lil alamain. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa akan memahami makna saling menghormati, menghargai, bekerjasama dan harus menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.