Rabu 12 Aug 2015 23:58 WIB

Bikin Macet, Angkot di Bekasi Ditertibkan

Rep: C37/ Red: Karta Raharja Ucu
Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas Polresta Bekasi Kota menertibkan angkot di sepanjang Jalan Juanda, Jalan Perjuangan dan Simpang Giant Jalan Ahmad Yani, Bekasi. Penertiban angkot ini dilaksanakan karena banyaknya angkot yang ngetem sembarangan sehingga menimbulkan kemacetan.

"Kita lakukan penertiban terhadap koasi yang ngetem liar dari jam 15.00. Sekarang kita udah nilang sebanyak 18 tilangan," kata Kanit Turjawali (Pengaturan, Penjagaan dan Pengawalan Patroli) AKP Suryono Giri Sentosa saat penertiban di sepanjang Jalan Juanda depan Stasiun Bekasi, Selasa (11/8) petang.

AKP Suryono menjelaskan, penertiban di depan Stasiun Bekasi dilakukan pada angkot yang ngetem. Menurutnya, angkot hanya boleh menaik turunkan penumpang, namun tidak untuk ngetem dan membuat kemacetan.

Sementara itu, penertiban di Jalan Perjuangan yaitu di seberang rel kereta dimaksudkan karena banyaknya angkot yang menghambat arus jalan. Sehingga apabila tidak ditertibkan, lanjut Suryono, barisan kendaraan di jalan tersebut akan masuk ke areal rel kereta.

"Kita udah sering nilang kayak gini, tapi ngetem kayak gini terus. Mereka walaupun ada polisi tetap aja ngetem. Ini sekarang kita tunggu lagi, ntar kalo udah banyak yang berbaris ditilang lagi," tutur Suryono.

Hingga pukul 17.00, Polantas yang berjumlah 15 personil telah menilang sebanyak 18 tilangan. Penertiban ini bekerja sama dengan Teknik Lalu Lintas Dishub Bekasi. Menurut Kabid Teknik Lalu Lintas Dishub Bekasi, Edy Setiawan penertiban di Jalan Perjuangan tersebut sangat penting karena khawatir terjadinya kecelakaan di dalam areal rel kereta.

"Angkot yang ngetem di depan pintu palang kereta api bisa sampai 2-3 baris. Nanti bisa-bisa kecelakaan di rel. Ini shock therapy pada angkot-angkot itu jangan sampai nyari nafkah tapi membahayakan kendaraan lain,"tutur Edy.

Sementara itu penertiban di Simpang Giant Jalan Ahmad Yani diberlakukan untuk mengatasi kemacetan yang ditimbulkan akibat naik turunnya penumpang. Kanit Lantas AKP Bayu Pratama menjelaskan, di jalan tersebut penertiban jalan dilakukan lima personil Polantas, 10 Satpol PP, security Giant dan MM enam orang dan Dishub tiga orang.

"Sekarang ini arus lalu lintas sudah tertib dan nyaman. Kami sudah berupaya untuk mencari cara mengatasi kemacetan Kota Bekasi, tapi memang di hari Sabtu dan Ahad yang masih menjadi PR untuk kami," ucap Bayu.

Penertiban ini selanjutnya akan dilakukan tanpa target waktu. Tim Polantas dan Dishub akan memantau sampai tidak ada lagi angkot yang melanggar aturan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement