REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Musim kemarau menyebabkan debit air perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi menurun 50 persen. Fakta tersebut dihadapi PDAM dengan mengaktifkan sumur bor.
"Ada enam sumur bor yang diaktifkan," ujar Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi Anton Rachman kepada wartawan Rabu (12/8).
Sumur bor tersebut berada di Cibeureum, Baros, Lembursitu, Bhayangkara, Selabintana, dan Prana. Sebenarnya ujar Anton, ada sebanyak 18 titik sumur bor di Kotta Sukabumi. Namun, dari jumlah tersebut hanya enam sumur bor yang airnya berkualitas baik.
Sementara belasan sumur bor lainnya menghasilkan air yang kurang baik seperti mengandung zat besi dan debitnya kecil. Anton mengungkapkan, diaktifkannya sumur bor dikarenakan menurunnya debit tiga sumber mata air.
Pertama, sumber mata air Cinumpang Kadudampit turun dari 500 liter per detik menjadi 180 liter per detik.Sumber kedua yakni Cigadog Selabintana turun dari 50 liter per detik menjadi 25 liter per detik atau turun 50 persen dari kondisi normal. Terakhir sumber mata air Batukarut Sukaraja turun dari 140 liter per detik menjadi 70 liter per detik.
Selain mengaktifkan sumur bor ujar Anton, PDAM juga menerapkan sistem penggiliran air untuk para pelanggan dalam menghadapi penurunan debit. Saat ini jumlah pelanggan air PDAM mencapai sekitar 20 ribu sambungan.