Rabu 12 Aug 2015 16:50 WIB

Senator: Poros Maritim Dunia Harus Segera Diwujudkan

KRI Banda Aceh-593 difoto dari udara dengan Pesawat Patroli Maritim (Patmar) CN-235 TNI AL di perairan selatan Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
KRI Banda Aceh-593 difoto dari udara dengan Pesawat Patroli Maritim (Patmar) CN-235 TNI AL di perairan selatan Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD RI Fabian Sarundajang mengatakan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia harus benar-benar diwujudkan dan didukung semua pihak.

Senator asal Sulawesi Utara itu menilai, mewujudkan Poros Maritim Dunia sesuai dengan jati diri Indonesia sebagai bangsa maritim.

"Visi Presiden Jokowi tidak boleh hanya menjadi visi di saat kampanye, tetapi benar-benar harus diwujudkan, harus ada aksi nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, yang pada ujungnya adalah menjadikan Indonesia semakin mandiri dan semakin berdaya saing," ujar Fabian Sarundajang, dalam keterangan persnya,  Rabu (12/8).

Tokoh muda di DPD yang menggagas Poros Senator Indonesia itu menegaskan, banyak persoalan yang harus mendapat perhatian khusus pemerintah guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.  Antara lain, kata Fabian, pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan di wilayah perbatasan, pengembangan sumber daya kelautan, industri maritim inovasi dan inovasi teknologi.

"Termasuk juga harus ditingkatkannya interkonektifitas (regional dan global) antarprovinsi dan juga antarnegara terutama negara-negara di Asia Pasifik," ungkapnya.

Masalah lain, kata dia, adalah illegal fishing, dan juga yang berkaitan dengan marine environment, serta climate change yang dapat mengakibatkan air laut naik hingga hilangnya pulau-pulau kecil.

Ia mendesak agar pemerintah membuat kebijakan dan tindakan nyata yaitu mengintegrasikan interkonektivitas melalui multi gate system. Menurut dia, dengan membuka pintu-pintu baru atau kawasan pertumbuhan ekonomi, dengan pelabuhan udara dan laut yang berfungsi sebagai international hub port yang tentunya dibarengi dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur pendukung.

Fabian menyatakan, semua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah digagas/direncanakan, harus segera diresmikan dan dibangun. "Dengan semangat otonomi daerah, perlu juga diberikan kewenangan khusus bagi wilayah kepulauan yang sebagian besar adalah wilayah perbatasan yang adalah front line bangsa Indonesia menghadapi dunia global," papar Fabian.

Presiden Jokowi baru saja melantik Rizal Ramli sebagai Menko Maritim yang baru dilantik menggantikan Indroyono Soesilo. Fabian berharap Rizal Ramli bisa mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement