Rabu 12 Aug 2015 15:24 WIB

Rizal Ramli Terharu dan Lemas Saat Diminta Jadi Menteri

Rizal Ramli
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rizal Ramli yang baru dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman oleh Presiden Joko Widodo, berjanji akan tetap kritis meski ia kini telah masuk dalam pemerintahan.

"Kamu kan tahu saya bagaimana," kata Rizal Ramli kepada wartawan yang bertanya apakah akan tetap kritis seperti saat di luar pemerintahan, sesaat setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8).

Ia mengatakan, dirinya sudah beberapa kali kesempatan diajak diskusi oleh Presiden Jokowi sebelum akhirnya pada Rabu pagi diberi tahu soal kepastian dirinya akan dilantik.

Rizal menggantikan Indroyono Soesilo yang bahkan hingga Rabu ini sedang melakukan kunjungan kerja ke wilayah Carstensz, Timika, Papua dan dalam perjalanan ke Jakarta.

Mantan Menko Ekuin itu mengatakan pada awalnya masih ragu untuk menerima jabatan menteri dan bergabung dalam Kabinet Kerja Jokowi.

"Saya sebetulnya tadinya ragu-ragu mau terima tapi saya terharu dengan cara Presiden Jokowi meminta saya untuk gabung bahkan dia bilang yang minta bukan Jokowi tapi rakyat Indonesia karena kita sedang dalam kondisi yang sulit," jelasnya.

"Zaman dulu saya juga nolak tapi karena Presiden Jokowi sungguh-sungguh yang minta dan ini disebut rakyat Indonesia, saya lemas dan memutuskan untuk menerima," katanya.

Ia sendiri berpendapat Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang besar dengan posisi yang strategis maka hal-hal yang fokus harus dilakukan di antaranya memperbaiki infrastruktur dan investasi terutama di luar Jawa.

"Maritim juga harus dimanfaatkan dari segi ekonomi perdagangan," katanya.

Ia sendiri berpendapat kementerian yang akan dipimpinnya lebih cocok bernama Menko Maritim dan Sumber Daya karena membawahi ESDM, KKP, Perhubungan, dan Pariwisata.

"Manfaat yang disumbangkan saat ini masih kecil, ini mesti kita ubah harus ada inefisiensi, harus membenahi sektor energi dan perhubungan, jadi banyak hal bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi supaya rakyat senang dan Indonesia semakin kompetitif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement