REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi meresmikan Kantor Bank Sampah dan Inovasi Persampahan. Di tempat ini berbagai aktivitas terkait manajemen persampahan dilakukan secara terintegrasi. Mulai dari pendataan, penukaran sampah, rintisan teknologi pengelolaan sampah, pembibitan tanaman, pembuatan pupuk kompos, hingga produksi produk ekonomi berbahan baku barang bekas.
Aktivitas Bank Sampah Banyuwangi telah berlangsung selama ini. Hanya saja, kantornya masih belum berdiri sendiri dan belum terintegrasi dengan aktivitas manajemen persampahan lainnya.
"Sampah bukan masalah, justru sampah bisa membawa berkah. Ini kegiatan yang mulia dan luar biasa, sampah tidak hanya barang sisa yang tak berguna, tetapi bisa menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas, saat meresmikan kantor baru Bank Sampah dan Inovasi Persampahan di kawasan Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi, Selasa (11/8).
Dengan adanya bank sampah ini, lanjut Anas, masyarakat bisa semakin peduli pada sampah, membiasakan mengumpulkan sampah dan memilah sampah kering dan basah. Selain untuk mengurangi volume sampah, ini juga bisa membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat. “Sekaligus gerakan ini menjadi konsolidasi budaya hidup bersih dan sehat,” ujarnya dalam siaran persnya yang diterima ROL, Kamis (12/8)