Rabu 12 Aug 2015 11:08 WIB

Bandung Kekeringan, Penjualan Air Bersih Meningkat

Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjualan air dalam jerigen di sejumlah daerah di Bandung Raya relatif laris manis pada musim kemarau, menyusul menurunnya debit air sumur di rumah-rumah warga.

"Pada musim kemarau panjang ini permintaan air bersih jadi meningkat. Kita sekali bawa air 65 jeriken atau satu mobil bak terbuka dengan 20 liter setiap jerigennya. Jadi kami sesuaikan dengan daya tampung mobil," kata distributor air bersih jerigen, Acep, di Bandung, Rabu (12/8).

Ia mengatakan, harga beli air tersebut Rp 15 ribu per 65 jeriken dengan harga jual Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per jerigen. Dalam sehari bisa mencapai tujuh kali bawa air atau sebanyak 455 jeriken yang dibeli dari pangkalan air yang bersumber dari mata air Gunung Manglayang di Jalan Sekemandung Kota Bandung.

"Banyak juga distributor dari kecamatan lain di antaranya Arcamanik dan Cikadut dan adapula yang beli satu tank atau lima ribu liter, biasanya itu didistribusikan ke depot air isi ulang," katanya.

Kebanyakan pembelian dilakukan melalui pemesanan terlebih dahulu, kecuali bagi pelanggan. Biasanya dalam sehari bisa sampai tujuh kali mengangkut air mulai dari pukul enam pagi hingga enam petang Waktu Indonesia Barat.

"Kita lama mengisi di pangkalan air, karena banyak mobil distributor air dari berbagai kecamatan se-Bandung Timur yang antre akibat kemarau panjang," katanya.

Akibat dari kemarau yang berkepanjangan ini, kebutuhan air minum kemasan 420 mililiter meningkat dibanding air galon karena pertimbangan efisiensi air. Selain itu bagi sebagian orang tetap memilih air yang dimasak sehingga perlu memesan air yang banyak setiap harinya.

"Ada beberapa rumah yang membeli air sebanyak 65 jeriken setiap harinya karena untuk diminum juga. Mereka lebih memilih memasak air daripada meminum langsung dari galon, lagi pula uang Rp3.000 lebih baik untuk membeli air 20 liter," katanya.

Dia mengatakan bantuan air bersih yang diberikan pemerintah kurang merata bahkan tidak diketahui oleh seluruh warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement