Rabu 12 Aug 2015 00:35 WIB

5.552 Warisan Budaya akan Dipatenkan

Batik merupakan warisan budaya yang tidak bisa ditukar dengan sehelai kain yang dicetak motif batik.
Foto: Rudi Mulya/Antara
Batik merupakan warisan budaya yang tidak bisa ditukar dengan sehelai kain yang dicetak motif batik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kebudayaann Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Kacung Marijan mengatakan sekitar 5.552 warisan budaya sudah didaftarkan untuk dipatenkan guna melestarikan budaya bangsa.

"Ada sekitar 5.552 warisan budaya yang sudah didaftarkan untuk dipatenkan meliputi bahasa adat, kesenian, kegiatan upacara dan lain-lain yang bisa saja berpindah atau dicatut bangsa lain disebabkan alur komunikasi dan transportasi," katanya saat menghadiri acara Jejak Tradisi Nasional (Jatrenas), Selasa Malam.

Ia mengatakan pihaknya secara perlahan menargetkan warisan budaya tidak diambil bangsa lain maupun tidak punah di negeri sendiri sehingga harus didaftarkan dan dipatenkan. "Dalam penetapan warisan budaya ada tiga tingkatan yakni tingkat nasional, provinsi dan kota/kabupaten dan kami menargetkan paling lambat akhir tahun ini pemerintah sudah bisa menetapkannya," paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan keanekaragaman suku, bahasa, adat istiadat serta corak budaya merupakan sebuah keterpaduan yang harmoni yang harus dijaga dan dilestarikan terutama generasi muda khususnya para pelajar.

"Keterpaduan budaya merupakan sebuah kekuatan bangsa untuk mencapai masa depan negara yang lebih baik, sedangkan kekuatan bangsa berasal dari keterpaduan, sehingga jika bangsa kita bersatu maka bangsa-bangsa lain akan segan pula," jelasnya.

Di sisi lain, salah seorang pelajar dari SMAN 9 Surabaya, Fanny mangatakan kegiatan seperti Jatrenas seharusnya bisa diikuti oleh seluruh pelajar agar dapat mempromosikan kegiatan-kegiatan kebudayaan di Indonesia kepada generasi muda.

"Seharusnya kegiatan seperti Jatrenas bisa diikuti oleh semua pelajar di Indonesia karena warisan budaya bangsa harus dilestarikan oleh generasi muda. Jika dilihat seperti sekarang ini, generasi muda masih enggan untuk mengetahui warisan budaya Indonesia karena sudah terpengaruh dengan budaya dari negara lainnya," tuturnya.

Dalam kegiatan Jatrenas diikuti sekitat 125 pelajar SMA perwakilan dari seluruh provinsi se-Indonesia ikuti Jejak Tradisi Nasional (JATRENAS) 2015, dari 125 pelajar tersebut 70 orang berasal dari pelajar SMA Surabaya.

Penyelenggaraan JETRANAS bertujuan agar generasi muda dapat mengetahui, mengenali, serta memahami keragaman budaya tradisi yang ada di Indonesia, menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap budaya yang berbeda sebagai langkah antisipasi pertentangan/konflik sosial yang marak akhir-akhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement