REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyerukan agar Indonesia berdikari secara teknologi. Di mana kita mesti mengejar ketertinggalan kemajuan teknologi dengan bangsa lain.
"Jadi jangan sampai kita cuma tukang pasang pasang saja dalam proyek di Indonesia. Sedangkan konseptor utama teknologinya justru digarap oleh negara luar," ujarnya di Gedung BPPT Senin (10/8).
Ini sering terjadi misal saat membangun jembatan atau pelabuhan di Indonesia. Yang menggarap justru dari negara China, Jepang dan negara lainnya.
Dia menyatakan BPPT selaku ujung tombak penelitian mesti bergerak lebih optimal. Dimana fokusnya yakni menetepkan bidang penelitian mana yang akan diprioritaskan terlebih dahulu.
Misal buat lima poin sebagai awal fokus penelitian. Jangan lupa sektor rancang bangun pun tak boleh dilupakan (keterkaitan rancangan dengan eksekusi).
Selain hal itu, ungkap JK, BPPT mesti juga bersinergis dengan lembaga lembaga lainnya saat menerapkan grand design penelitian yang digarap. "Misal sinergis dengan Bappenas maupun kementerian terkait," jelasnya.
Ini agar konsep penelitian bisa terpadu geraknya. Sehingga tidak ada berpencar lari ke sini dan lari ke sana. Dengan seperti ini harapannya masa depan penelitian akan lebih baik.