Senin 10 Aug 2015 17:30 WIB

Kekeringan di Sukabumi Meluas

Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Kekeringan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus meluas. Bahkan, musim kemarau panjang menyebabkan sebagian warga Sukabumi, kesulitan mendapatkan air bersih.

"Awalnya hanya lima kecamatan saja yang melaporkan terkena dampak kekeringan, tetapi sekarang bertambah dua kecamatan lagi yang melapor bahwa daerahnya juga kekeringan khususnya warganya kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo di Sukabumi, Senin (10/8).

Adapun daerah yang melaporkan kekeringan antara lain Kecamatan Palabuhanratu, Bantargadung, Warungkiara, Ciracap, dan Gegerbitung. Kemudian dua daerah lainnya yang baru saja melaporkan kekeringan adalah Kecamatan Sagaranten dan Cimanggu. Di daerah tersebut warga sudah sulit mendapatkan air bersih, karena sumber air sudah mulai mengering.

Menurutnya, untuk mengurangi beban warga untuk mendapatkan air bersih pihaknya berupaya menyalurkan air bersih ke lokasi-lokasi yag diprioritaskan. Dan sampai saat ini baru dua kecamatan saja yang mendapatkan bantuan tersebut yakni Kecamatan Palabuhanratu dan Bantargadung, sementara dua lima kecamatan lainnya dalam waktu dekat akan disalurkan.

"Dalam menyalurkan air bersih ini kami juga mendapatkan hambatan karena tidak memiliki tanki air bersih, sehingga kami berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Sukabumi untuk menyalurkan air ke pemukiman warga," tambahnya.

Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan pihaknya saat ini fokus terhadap penyaluran air ke daerah-daerah yang berada di pelosok. Ini dilakukan karena menurut informasinya banyak warga yang tinggal di pelosok seperti Kecamatan Ciracap harus mengambil air bersih hingga beberapa kilometer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement