REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, mengatakan, rencana pembangunan di Kota Tangerang Selatan, Banten, masih banyak tidak terealisasi.
"Contohnya antara lain revitalisasi pasar tradisional yang proses penyerahan dari Pemkab Tangerang ke Tangsel belum selesai," kata Zaki, Senin (10/8). Selain itu, Zaki mencontohkan, perbaikan bidang bangunan di Kesehatan dan Pendidikan serta peningkatan mutunya yang belum terlihat.
Kemudian, penciptaan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Corporate Governance/GCG) yang masih tak terlihat dan menjadi pekerjaan rumah utama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel saat ini.
Lainnya, lanjut Zaki, kasus korupsi di Kota Tangerang Selatan yang melibatkan beberapa pejabat pun belum adanya perbaikan. Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan telah dipenjara hingga menyeret Wali Kota Tangerang Selatan.
Praktik pungutan liar di dinas kesehatan, pendidikan, perijinan yang telah meresahkan masyarakat.
Pungli di Tangerang Selatan, tegasnya, juga masuk dalam tahap meresahkan dan belum ada tindakan tegas dari Airin dan Benyamin, katanya. "Kalau melihat kinerja sejak awal hingga kini, pembangunan belum terlihat dan kemajuannya masih sangat rendah," ujarnya.
Namun, di sisi lainnya, pasangan Airin - Benyamin dalam Pilkada ini memiliki modal yang besar dari segi popularitas dan kekuatan finansial. Dengan alasan pragmatis, sejumlah partai politik memberikan dukungan untuk kembali berkuasa walaupun prestasinya belum begitu menonjol.
"Belum ada yang dibanggakan. Bahkan, Airin sangat berhati - hati saat ini agar tidak terserat kasus suaminya," katanya.
Untuk diketahui, Pilkada Tangerang Selatan diikuti oleh tiga pasangan yakni Airin - Benyamin sebagai petahana, Ikcsan Mojo -Lin Claudia Chandra dan Arsid - Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri.
Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari berbagai organisasi membentuk Satgas Lawan Politik Uang (SAPU) Kota Tangerang Selatan.
Koordinator Satgas Sapu Tangerang Selatan, Beno, mengatakan, Sapu Tangsel bermaksud untuk menciptakan Pemilu Bersih di Tangerang Selatan dari politik uang. SATGAS Lawan Politik Uang (SAPU) Tangsel akan berpartisipasi secara khusus dalam melakukan pemantauan politik uang yang besar kemungkinan akan dilakukan oleh semua calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan.