Ahad 09 Aug 2015 20:29 WIB

Truk dan Bus Dilarang Melintas Saat Jam Sekolah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersepeda bersama ratusan siswa siswi baru SMP Negeri 1 Purwakarta, Kamis (23/7). Dedi mengajak seluruh siswa siswi di Purwakarta menggunakan transportasi sepeda ke sekolah. Foto: Rachmat Santosa Basarah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersepeda bersama ratusan siswa siswi baru SMP Negeri 1 Purwakarta, Kamis (23/7). Dedi mengajak seluruh siswa siswi di Purwakarta menggunakan transportasi sepeda ke sekolah. Foto: Rachmat Santosa Basarah

REPUBLIKA.CO.ID,‎ PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jabar, keluarkan larangan truk dan bus melintas di jam masuk dan pulang sekolah. Pasalnya, di wilayah ini setiap hari anak-anak harus ke sekolah dengan menggunakan sepeda. Anak-anak ini, melintasi jalan raya utama yang sering dilintasi oleh kendaraan besar tersebut.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, supaya bus dan truk dilarang melintas. Larangan itu, berlaku mulai dari pukul 05.00-06.00 WIB. ‎Pasalnya, di jam-jam itu anak-anak sekolah akan melintas. Supaya, tidak membahayakan mereka, maka bus dan truk dilarang melintas di sejumlah jalan raya.

"Bus dan truk tidak boleh melintasi Jl Sudirman, Veteran, Ibrahim Singadilaga, Kapten Halim, Ciganea, dan Taman Makam Pahlawan Maracang," ujar Dedi, kepada Republika, Ahad (9/8).

Menurut Dedi, sejak awal bulan ini anak-anak mulai dari SD sampai SMA diinstruksikan ke sekolahnya dengan sepeda. Sebab, mereka dilarang membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Mengingat, saat ini praktik membawa kendaraan bermotor ke sekolah sangat tinggi. Akibatnya, banyak pelajar yang kecelakaan bahkan meninggal dunia gara-gara motor.

Karena itu, lanjut Dedi, siswa dilarang pakai motor ke sekolah. Sebagai penggantinya, mereka dihimbau untuk memakai sepeda ke sekolahnya. Imbauan ini, bukan tanpa alasan. Pemkab, telah memertimbangkannya dengan baik. Termasuk, mengkaji efek negatif dan positif dari kebijakan pakai sepeda ke sekolah ini.

"Ternyata, hasilnya banyak efek positifnya saat pelajar ke sekolah dengan sepeda. Salah satunya, membuat badan sehat," ujar Dedi.

Supaya anak-anak ini, bisa leluasa ke sekolah, pemberangkatan mereka ke sekolah akan dikawal oleh anggota voorijder. Teknis seperti ini, anak-anak akan berkumpul di satu titik, misalkan di depan Perum Oesman Singawinata, mereka dari titik itu akan dikawal oleh anggota kepolisian sampai ke sekolah masing-masing. Pengawalan ini berlaku juga untuk jam pulangnya.

Sehingga, para pelajar ini bisa dengan leluasa menggowes sepeda tanpa harus takut kecelakaan. Selain mendapat pengawalan, para pelajar ini akan menggunakan lajur khusus. Misalkan, di jalan raya Veteran, satu lajur akan digunakan khusus untuk rombongan pelajar bersepeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement