REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pedagang daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, belum bersiap menghentikan penjualan, Sabtu (8/8). Para pedagang masih menanti sikap sejumlah pedagang lain mulai Sabtu pagi.
Ditemui Republika, Jumat (7/8) malam, seorang pedagang daging sapi, Iqbal (30 tahun), mengaku telah menerima surat edaran dari asosiasi pedagang daging sapi se-Jabodetabek. Dalam surat edaran, disepakati akan ada pemogokan penjualan sejak Sabtu hingga Rabu (12/8).
"Dalam surat diimbau agar pedagang mulai kembali berjualan pada Kamis (13/8). Jika ada pedagang yang tidak mematuhi edaran, ada sanksi sebesar Rp 100 juta," ujarnya.
Meski begitu, hingga Jumat malam, ia belum bisa mengambil sikap. Iqbal mengaku akan melihat sikap sesama pedagang daging sapi lainnya.
"Sebab, kami juga butuh pemasukan. Stok daging untuk dijual pun masih ada," tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan pedagang lainnya, Ayubi (32). Ia mengaku akan mengambil sikap setelah melihat kesepakatan antar pedagang pada Sabtu pagi. "Kalau banyak yang jualan, saya ikut. Jika tak ada yang jualan ya kami mengikuti," tuturnya.
Menurut keduanya, harga daging di Pasar Ciputat saat ini berkisar antara Rp 110 ribu per kilogram sampai Rp 120 ribu per kilogram. Para konsumen mengeluhkan tingginya harga daging sapi.
"Para konsumen berharap harga daging sapi kembali pada Rp 95 ribu per kilogram seperti sebelum bulan Ramadhan. Kami juga berharap demikian atau paling tidak harga daging stabil di Rp 100 ribu per kilogram," lanjut Iqbal.
Pada Lebaran lalu, harga daging sapi di Pasar Ciputat mencapai Rp 140 ribu per kilogram. Iqbal dan Ayubi menjelaskan, para pedagang bakso sebagai konsumen utama daging sapi sebelumnya telah menyimpan persediaan daging sapi.
Beberapa hari sebelum kesepakatan mogok berjualan diedarkan, para pedagang bakso sudah membeli lebih banyak daging sebagai persediaan. "Mereka stok dulu. Yang sebelumnya beli 10 kilogram, jadi membeli 50 kilogram sekaligus," tambah Ayubi.