REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta 2nd Pos Indonesia Letter Writing Competition 2015 dari SMAN 1 Sumbar, Batusangkar, Tsabita Fidinillah mengaku mengikuti lomba ini karena mendapat informasi dari kakaknya.
"Saya tahu lomba ini dari kakak saya, dia ikut lomba ini tahun kemarin dan menang sehingga bisa jalan-jalan ke Bangka Belitung. Makanya saya tertarik ikut lomba ini karena ingin punya pengalaman berpergian juga," kata Tsabita di kantor Republika, Kamis, (6/8).
Pelajar berhijab ini mengaku bisa terpilih menjadi salah satu Lombok Sumbawa Winner Camp karena menulis surat mengenai Desa Adat di Tanah Datar. "Saya menulis surat tersebut untuk mengenalkan budaya di Tanah Datar sebab saat ini desa adat mulai pudar," kata dia.
Padahal, ujar dia, seharusnya desa adat dilestarikan keberadaannya. Desa adat merupakan salah satu khazanah budaya bangsa.
Di Lombok nanti, kata Tsabita, ia bersama para peserta lainnya akan mengunjungi Pantai Kuta, Tanjung Aan, Desa Tradisional Sade, Desa Sukarara yang jadi pusat tenun, dan Desa Banyumulek yang merupakan pusat gerabah khas Lombok.
"Nanti di Lombok diberi tugas menulis surat lagi tentang budaya Lombok. Saya berharap dari kegiatan di Lombok ini, saya bisa menulis lebih baik, mengenal budaya Lombok lebih dekat, dan mengenal teman-teman dari berbagai latar belakang dan adat-istiadat," kata dia.