REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana tidak menghapus bus sekolah, dan memanfaatkannya sebagai bus pengumpan atau feeder Transjakarta.
"Saya sudah minta Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) untuk mengevaluasi keberadaan bus sekolah. Kalau kira-kira bisa dimanfaatkan untuk bus feeder Transjakarta, ya lebih baik," kata Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (6/8).
Menurutnya, bus sekolah di Jakarta masih diperlukan para pelajar sebagai transportasi menuju sekolah. Karenanya, dia meminta Dishubtrans DKI Jakarta untuk mengevaluasi kembali keberadaan bus sekolah.
"Lagi pula, operasional bus sekolah yang ada saat ini harus ditata lebih baik lagi, mulai dari rute, waktu operasional hingga halte tempat turun naik penumpang yang jelas dan tepat," ujar Djarot.
Selama ini, dia menuturkan operasional bus sekolah belum tertata dengan baik. Sehingga informasi mengenai operasional bus sekolah tidak diketahui masyarakat, terutama di kalangan pelajar.
"Maksud saya, operasional beserta informasi yang disampaikan kepada masyarakat mengenai bus sekolah seharusnya lebih jelas, naiknya dimana, turunnya dimana dan beroperasi jam berapa saja," tutur Djarot.
Mantan wali kota Blitar itu pun menginginkan agar bus sekolah tidak dihapus, karena setiap negara memiliki bus sekolah yang beroperasi mengantar jemput pelajar dari rumah ke sekolah dan kembali ke rumah. "Intinya, bus sekolah itu tidak dihapuskan, namun akan ditata dan dikaji ulang serta dievaluasi secara menyeluruh. Bahkan, kedepannya akan diintegrasikan dengan Bus Transjakarta," ungkap Djarot.