Kamis 06 Aug 2015 10:12 WIB

Masyarakat Tangerang Diminta Waspadai Perbedaan Suhu Ekstrem

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
Seorang warga mencuci daging dialiran sungai Ciliwung yang mengering akibat kemarau di Jakarta, Senin (3/8).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Seorang warga mencuci daging dialiran sungai Ciliwung yang mengering akibat kemarau di Jakarta, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --  Masyarakat Tangerang dan sekitarnya diimbau untuk mewaspadai perbedaan suhu udara yang cukup ekstrem pada siang dan malam hari. Masyarakat disarankan menambah asupan air selama musim kemarau.

Menurut Kepala Sub Bagian Informasi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Harry Tirto Jatmiko, rata-rata suhu sianh hari di Tangerang dan sekitarnya cukup panas. Sebaliknya, malam hari suhu udara tergolong dingin.

"Seperti hari ini misalnya, suhu udara siang hari maksimum bisa mencapai 33 derajat celcius. Saat malam hari, suhu udara sekitar 23 derajat celcius. Perbedaan suhunya jauh, " ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (6/8).

Harry melanjutkan, karena itu masyarakat disarankan untuk menjaga stamina tubuh dengan memperbanyak asupan air putih. Mengkonsumsi vitamin juga disarankan agar tubuh terhindar dari potensi penyakit saat musim kemarau.

Ia menjelaskan, kondisi cuaca di Tangerang dan sekitarnya cerah berawan hingga Kamis sore. Kondisi ini diperkirakan bertahan hingga Kamis malam. Meski berawan, Harry menegaskan jika belum tampak adanya potensi hujan di Tangerang dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement