Selasa 04 Aug 2015 23:48 WIB

Din Syamsuddin Ingin Muhammadiyah Punya Pabrik Farmasi

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berbincang bersama pengusaha muhammadiyah Sutrisno Bachir sat hadir dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berbincang bersama pengusaha muhammadiyah Sutrisno Bachir sat hadir dalam acara silahturhami saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makasar, Sulsel, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menginginkan Muhammadiyah memiliki pabrik farmasi. Pabrik diperlukan lantaran organisasi ini memiliki banyak amal usaha berupa rumah sakit.

"Muhammadiyah harus punya pabrik farmasi. Sudah ada tawaran dari Yordania dengan kualitas Amerika Serikat namun harga Cina," ujar Din ketika memberikan pesan-pesan pada Silaturahim Saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Selasa (4/8).

Acara yang dibuka Din Syamsudin tersebut menampilkan Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut, Mohammad Nadjikh, Pendiri Wardah Group, Dra Nurhayati Subarkah Apt, Pendiri Margaria Group, Herry Zudianto SE MM, Dirut Kalla Grup, Fatimah Kalla, Dirut Bank Bukopin Syariah, Riyanto. Selain itu juga menghadirkan Pendiri Ika Muda Grup yang juga Ketua Umum MPP PAN, Sutrisno Bachir.

Din juga memberikan pesan agar antar daerah di Indonesia saling mensinergikan potensi-potensi sumber daya alam yang dimiliki. "Sulsel surplus beras dua juta ton per bulan. Ini bisa dikirim ke provinsi-provinsi yang masih kekurangan beras," katanya.

Din juga meminta kepada para usahawan Muhammadiyah agar menjemput peluang-peluang di luar ngeri dan tidak menggantungkan pada proyek-proyek APBN. "Buka jaringan ke Timur Tengah, masuk ke Qatar. Wamenlu Sudan sudah ketemu saya dua kali untuk membicarakan kerjasama. Tembus juga negara-negara lain, Jepang dan Korsel lagi gandrung halal-halal," katanya.

Din menegaskan agar peluang-peluang tersebut dihadapi dengan kerja keras, kerja keras dan kerja tuntas. "Ini untuk umat Islam, kalau tidak akan jadi permainan politik orang lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement