Selasa 04 Aug 2015 15:40 WIB

Ini Tiga Pilihan Posisi Politik untuk Muhammadiyah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menberikan sambutan ketika pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makasar,Sulsel, Senin (3/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menberikan sambutan ketika pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makasar,Sulsel, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin telah menawarkan tiga pilihan politik bagi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, Selasa (4/8). Menurut Kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari, tiga opsi tersebut akan dipilih dalam Sidang Pleno Muktamar Muhammadiyah, Rabu (5/8), besok.

"Opsi pertama, Muhammadiyah netral dalam politik praktis," kata dia pada Republika, Selasa (4/8).

Opsi kedua, Muhammadiyah mendirikan partai politik baru atau bergabung dengan salah satu partai politik yang ada. Sementara, opsi ketiga adalah Muhammadiyah menominasikan calon legislatif, presiden, maupun wakil presiden dan memperjuangkan kemenangannya.

Hajriyanto secara pribadi memilih Muhammadiyah untuk netral dalam politik. Politik, menurutnya bukanlah ranah Muhamamdiyah untuk terjun.

Alasan utama Muhammadiyah harus netral adalah sumber daya manusia yang dimiliki mereka belum siap untuk terjun dalam politik praktis. Menurutnya, Calon Pimpinan Muhammadiyah saat ini dinilai belum memiliki kapasitas yang cukup dalam berpolitik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement