Selasa 04 Aug 2015 14:09 WIB

Keluarga Evan tak Berniat Tuntut Sekolah

Rep: c37/ Red: Taufik Rachman
Keluarga menujukan foto semasa hidup Evan Christoper Situmorang yang meninggal usai mengikuti masa orientasi siswa di SMP Flora, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Keluarga menujukan foto semasa hidup Evan Christoper Situmorang yang meninggal usai mengikuti masa orientasi siswa di SMP Flora, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Keluarga Evan Christopher Situmorang menyatakan ingin masalah mengenai Evan cepat selesai dan tidak mau menuntut pihak sekolah.

Jose Situmorang, ayah Evan, sudah menyerahkan surat pernyataan kepada kepolisian jika pihak keluarga tidak ingin masalah ini terus diungkit dan berkepanjangan.

"Saya udah kasih surat pernyataan ke polisi kok, kalau kami nggak mau masalah Evan terus diungkit lagi. Biar Evan tenang disana,"kata Jose di rumah duka, Pondok Ungu Permai Sektor V Blok G7 No. 12-B Bekasi Utara, Selasa (4/8).

Jose menerangkan jika memang kaki Evan mulai terasa sakit semenjak selesai MOS yang dilaksanakan tanggal 7 - 9 Juli lalu. Kemudian tiga hari setelah MOS, Evan dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa dan pihak Puskesmas mengatakan Evan sakit karena kecapean.

Setelah itu sepanjang liburan Evan sering dibawa ke pijat refleksi karena Evan masih mengeluh sakit dan sering menangis tiap malam. "Pengobatannya sepanjang liburan itu. Kakinya sakit terus katanya, malah malam-malam sakit menjerit panggil Mama Papanya," jelas Jose.

Masalah ini Jose harapkan agar cepat selesai. Namun, ia minta rasa tanggung jawab dan simpatik dari pihak sekolah agar langsung berbicara dengan pihak keluarga. Supaya semua bisa dikonfirmasi sejelas-jelasnya.

"Yang baru datang cuma guru-gurunya, tapi kepala sekolahnya nggak. Saya kan nggak nuntut dia. Saya minta dia datang kesini, omongin baik-baik. Biar masalahnya nggak panjang kayak gini,"ujar Jose.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement