Senin 03 Aug 2015 18:13 WIB

Hindari Kekerasan, Komite Sekolah Diminta Aktif Rancang MOS

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Keluarga menujukan foto semasa hidup Evan Christoper Situmorang yang meninggal usai mengikuti masa orientasi siswa di SMP Flora, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Keluarga menujukan foto semasa hidup Evan Christoper Situmorang yang meninggal usai mengikuti masa orientasi siswa di SMP Flora, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi meminta orang tua ikut menjaga anak-anaknya selama masa orientasi sekolah (MOS) di sekolah baru. Caranya, menurut Seto orang tua bisa ikut aktif merancang kegiatan-kegiatan dalam MOS.

Seto menuturkan kalau hal tersebut, merupakan salah satu wujud kepedulian kepada anak-anak, sekaligus melakukan pengawasan aktif dalam kegiatan di masa orientasi siswa. Pengawasan dalam kegiatan orientasi juga harus dilakukan secara ketat, sebagai bentuk tanggung jawab kepada anak-anak, yang wajib dilakukan panitia maupun orang tua murid.

"Itu makanya saya minta agar komite sekolah, aktif mendesain kegiatan dalam MOS," kata dia, Senin (3/8).

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu berpendapat, kegiatan-kegiatan yang aneh, seperti memakai topi karton, hingga datang ke sekolah dengan penampilan yang tidak wajar, tidak perlu lagi dilakukan dalam MOS.

Psikolog anak yang terkenal sebagai pencipta karakter tokoh Si Komo tersebut, juga menjelaskan jika MOS seharusnya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang penuh dengan kretivitas dan edukasi. Ia menyebut, komite dan sekolah bisa mengira dan mencegah kegiatan yang berpotensi kepada tindak kekerasan.

Perihal peristiwa meninggalnya salah seorang siswa baru di SMP Flora, Bekasi, seusai mengikuti MOS, Kak Seto mengingatkan agar semua pihak menjadikannya sebagai pelajaran berharga. Agar, kata dia, kejadian serupa tidak kembali terjadi di dunia pendidikan di Indonesia. "Khususnya pada masa orientasi siswa apabila masih diperbolehkan untuk diteruskan," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement