REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Konservasi Tanaman Kebun Raya Bogor-LIPI mendapat tugas merawat anggrek Dendrobium Iriana Jokowi yang diberikan oleh Pemerintah Singapura kepada Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat berkunjung ke Singapura belum lama ini.
"Anggrek Dendrobium Iriana Jokowi diserahkan oleh pihak Istana Bogor ke Kebun Raya Bogor, Jumat (31/7) dan kami menerimanya untuk dirawat dan diperbanyak jika memungkinkan," kata Wakil Kepala LIPI, DR Ahmadi Abbas, usai mendampingi Menpan-RB meninjau Taman Anggrek, Kebun Raya Bogor, Senin (3/8).
Dikatakannya, saat ini anggrek Dendrobium Iriana Jokowi dikarantina di dalam Taman Anggrek untuk mendapatkan perawatan intensif karena kondisinya sudah ada gejala layu akibat terserang jamur.
"Kami berupaya memberikan perawatan, kondisi anggrek ini sejak pertama dikirim ke Kebun Raya Bogor sudah ada jamur di daunnya. Sudah ada gejala layu, dan beberapa daunnya sudah ada yang jatuh," katanya.
Menurut Ahmadi, tahap awal tim peneliti anggrek PKT Kebun Raya Bogor-LIPI berupaya untuk menyehatkan Dendrobium Iriana Jokowi dari serangan jamur dengan memberikan berbagai obat anti jamur (Fungisida) dan tonik antistress.
"Upaya pemulihan ini tidak mudah, perlu waktu lebih dari dua bulan untuk merawat bahkan sampai setahun. Jika kondisinya sudah sehat, maka baru kita akan lakukan perbanyakan dengan cara kultur jaringan," katanya.
Ahmadi menambahkan selama dua hari perawatan yang dilakukan oleh tim PKT Kebun Raya Bogor-LIPI kondisi anggrek Dendrobium Iriana Jokowi sudah menunjukkan arah positif, sudah terjadi penyerbukan bunga ke putik. Adanya satu yang diserbukkan bisa menjadi biji dan memudahkan untuk pengembangbiakan.
Sementara itu, Eka Marta Della Rahayu, pengawas koleksi angrek dan orchidarium dan laboratorium kultur jaringan PKT Kebun Raya Bogor-LIPI menyebutkan kondisi stres dan berjamur mudah menyerang bunga anggrek, terlebih lagi karena Dindrobium Iriana Jokowi sudah menempuh perjalanan jauh dari Singapura menuju Jakarta, lalu sempat singgah ke Semarang dan baru dibawa ke Bogor.