Selasa 04 Aug 2015 06:27 WIB

Panggung Seni Islam Nusantara di Jombang Diwarnai Dangdut Oplosan

Panggung Seni Islam Nusantara yang menyajikan kegiatan pengajian sekaligus dangdut oplosan.
Foto: YouTube
Panggung Seni Islam Nusantara yang menyajikan kegiatan pengajian sekaligus dangdut oplosan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang dijadwalkan berlangsung pada 1 hingga 5 Agustus. Pembukaan Muktamar ke-33 tersebut dihadiri Presiden Jokowi, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin, beserta beberapa pejabat Kabinet Kerja.

Di luar perdebatan pemilihan ahlul halli wal aqdi (AHWA) atau voting untuk Rais Aam PBNU yang menimbulkan dinamika luar biasa, masyarakat juga dikagetkan dengan beredarnya video dangdut oplosan. Video yang merupakan rangkaian acara Muktamar NU tersebut bertemakan 'Panggung Seni Islam Nusantara'.

Video tersebut diunggah akun bernama Everything's Magic di YouTube pada 31 Juli 2015. Dengan kata lain, kegiatan itu sebelum pembukaan Muktamar NU. Beredar informasi, acara tersebut dihelat PKB. Hanya saja, dari foto yang beredar dapat dipastikan kegiatan tersebut digelar di Jombang.

Dalam video berdurasi 2.50 menit tersebut, beberapa banser melakukan goyang oplosan di atas panggung diiringi beberapa biduan. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 42 ribu lebih pengunjung yang sudah melihat video tersebut.

Hampir semua komentar terkesan mempertanyakan mengapa para Banser sampai harus berjoget di panggung. Perilaku menyedihkan tersebut menjadi bahan cemoohan para peselancar dunia maya.

Wakil Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah Muhammad Mustafid mempertanyakan, mengapa panitia sampai harus menggelar dangdut oplosan dengan tema 'Panggung Seni Islam Nusantara'.Hal itu jelas mengotori ajaran Islam dan pelaksanaan Muktamar NU.

"Selain soal tempat duduk Mbah Moen, sikap lain yang mengecewakan bahkan melukai hati kaum Nahdliyin adalah beredarnya video goyang oplosan pasukan Banser di YouTube dalam panggung seni Islam Nusantara. Jauh dari nilai akhlaqul karimah dan menodai kegiatan Muktamar yang mulia. Jadi sangat wajar video tersebut banyak mendapat kecaman dari para nitizen," kata Mustafid.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement