Senin 03 Aug 2015 10:44 WIB

Bandara Minangkabau Belum Bisa Beroperasi

Evakuasi pesawat Citilink yang tergelincir di Bandara Internasionbal Minangkabau, Senin (3/8).
Foto: dok . Citilink
Evakuasi pesawat Citilink yang tergelincir di Bandara Internasionbal Minangkabau, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin pagi (3/8) belum dapat beroperasi pascainsiden tergelincirnya maskapai Citilink pada Ahad malam (2/8).

"Belum ada penerbangan sejak kemaren untuk mencegah ada insiden baru, dijadwalkan baru akan dibuka kembali jam 10.00 WIB," kata Humas PT Angkasa Pura II selaku pengelola BIM, Yosrizal, Senin (3/8).

Menurut dia, pascatergelincirnya pesawat Citilink ada tiga penerbangan yang dibatalkan berangkat dari BIM yaitu Lion Air, Sriwijaya dan Garuda Indonesia.

"Sementara sejak Senin pagi ada empat penerbangan yang juga belum dapat diberangkatkan," ujar dia.

Ia menjelaskan posisi pesawat tepat berada di tengah landasan sehingga dikhawatirkan kalau ada penerbangan akan muncul insiden baru.

"Untuk pagi ini akan diprioritaskan keberangkatan pesawat yang tertunda sejak Minggu malam," kata dia.

Pesawat udara Citilink dengan kode penerbangan QG 7970 rute Jakarta-Padang tergelincir saat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman Minggu malam.

"Pesawat tergelincir saat mendarat pukul 19.30 WIB, saat itu cuaca dalam kondisi hujan di landasan pacu," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny Butarbutar.

Menurut Beny pesawat yang mengangkut 174 penumpang tersebut saat ini dilaporkan masih berada di ujung landasan dan semua penumpang dipastikan selamat.

Ia mengatakan insiden ini sudah dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan untuk penyebab masih harus menunggu penyelidikan terlebih dahulu.

"Namun kami telah meminta pihak Angkasa Pura untuk membantu menarik pesawat dari titik tergelincir," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement