Senin 03 Aug 2015 07:44 WIB

Ada 30 Ribu Desa Belum Dialiri Listrik

Transmisi listrik PLN
Foto: M Syakir/Republika
Transmisi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Jumlah desa yang belum teraliri listrik masih sangat besar. Tercatat, sedikitnya 30 ribu desa di Indonesia sampai saat ini belum terliri listrik.

"30 ribu desa masih belum teraliri listrik. Paling banyak di luar Jawa dan kami ingin 2025 semua terang (bisa teraliri listrik," kata Staf Ahli Kementerian ESDM Tri Mumpuni Wiyatno, Ahad (3/8).

Ia mengatakan terdapat berbagai kendala yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan. Selain masalah infrastruktur, juga terkendala belum tertatanya organisasi di masyarakat.

Sebenarnya, kata dia, banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sumber daya listrik, seperti dari air, angin, sampai biogas. Namun, belum semua masyarakat mengetahui bagaimana memanfaatkan sumber daya alam itu untuk kepentingan masyarakat.

Ia mengaku mempunyai berbagai pengalaman untuk menjadikan potensi sumber daya alam menjadi listrik. Ia sering membuat proyek untuk mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).

Dengan menggunakan tenaga air, mampu diciptakan aliran listrik di daerah terpencil. Mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan listrik sebab di daerahnya sudah bisa memproduksi listrik dari tenaga air.

Ia mengatakan, dari pengalamannya sudah ada 82 desa yang berhasil mempunyai sumber daya listrik dari hasil pengolahan potensi di daerah mereka. Dalam upayanya, warga bekerjasama membuat serta memelihara berbagai alat yang bisa digunakan untuk menghasilkan aliran listrik tersebut.

"Kami siapkan konsep dasar untuk mengubah paradigma masyarakat maupun pemerintah bagaimana bisa sinergi untuk saling menguntungkan demi terciptanya kedaulatan energi bangsa," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini denga tim sedang menyiapkan dan memproses untuk proyek tersebut. Ia juga merencanakan dengan matang, dan berharap hasil yang maksimal.

"Kami persiapkan komprehensif, sehingga jika diterapkan tidak akan menjadi proyek pemerintah yang seperti biasanya, cepat rusak. Kami ingin berikan yang berbeda," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement