REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Citilink Indonesia masih menelusuri penyebab tergelincirnya pesawat dengan nomor penerbangan QG 970 di Bandara Internasional Minangkabau, Padang pada Ahad (2/8) malam pukul 19.30 WIB.
"Mengenai penyebab pesawat tergelincir masih kita cari tahu namun saat itu yang kita tahu kondisinya cuaca sedang terjadi hujan lebat," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan dalam keterangan tertulis, Senin (3/8).
Albert mengatakan sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari tahu penyebab yang sesungguhnya.
"Menyinggung soal ban pesawat yang pecah, hingga kini masih dicari tahu, namun belum ada laporan yang menyebutkan adanya kerusakan fatal," katanya.
Dia menyatakan seluruh penumpang selamat, meskipun terdapat dua penumpang yang mengalami kaget atau shock ringan.
"Kita sudah bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," katanya.
Albert mengatakan sejauh ini tidak ada penumpang maupun pilot dan awak kabin yang terluka dalam kejadian tersebut, sedangkan kondisi pesawat dengan nomor registrasi PK-GQG itu sedang diupayakan untuk ditarik agar tidak menganggu aktivitas penerbangan lainnya.
Pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 174 penumpang dewasa, seorang anak, dan tiga orang bayi (total 178 penumpang) dan dipiloti Kapten Berry P Sinaga dan tiga orang kru pesawat.
Saat ini, lanjut dia, penumpang sudah berada di dalam terminal dalam keadaan selamat.
Sementara itu, bandara setempat tengah berupaya keras agar badan pesawat ditarik keluar jalur landasan ancang agar aktivitas penerbangan normal.