Ahad 02 Aug 2015 16:37 WIB

Anggota DPD Heran Pasar Tradisional Kerap Terbakar

 Pedagang mencari barang-barang yang tersisa pada kebakaran Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (15/5).  (Republika/Edi Yusuf)
Pedagang mencari barang-barang yang tersisa pada kebakaran Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (15/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota DPD RI Oni Suwarman mengaku heran dengan maraknya pasar tradisional yang selalu mengalami kebakaran. Terakhir,  Pasar Pagaden, Subang, Jawa Barat yang dilalap si jago merah.

"Hampir seluruh kios terbakar," jelas Oni dalam keterangannya, Ahad, (2/8).

Sebelumnya pasar Induk Gede Bage Kota Bandung dan Pasar Lembang di Kabupaten Bandung Barat juga terbakar. "Sepertinya ada skenario yang seolah-olah disengaja seiring berhembusnya kabar mau ada mall di pasar tersebut," kata senator dari Jawa Barat ini.

Oni sendiri sudah menerima aduan dari pedagang, misalnya pedagang pasar Lembang. Mereka merasa tidak diperhatikan pihak pemerintah, baik kabupaten, kota atau provinsi. "Kita bisa bayangkan bagaimana nasib para pedagang yang kehilangan kios-kios mereka," ujar Oni yang bersama senator-senator muda lainnya menggagas Poros Senator Indonesia untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan. "Inilah yang menjadi perhatian kami di Poros Senator Indonesia, untuk mendorong pemerintah agar pro terhadap masyarakat dalam hal ini para pedagang pasar, ajak mereka dialog dan cari solusi untuk kelangsungan usaha pasar mereka," sambungnya.

Menurutnya hal itu penting dilakukan karena pasar tradisional adalah ujung tombak perekonomian daerah, bahkan sebagai penopang ekonomi pada saat terjadi krisis. Karena itu merupakan kekuatan ekonomi rakyat. "Pasar tradisional ciri khas Indonesia. Pasar tradisional adalah tempat interaksi sosial yang kuat," katanya.

Meski begitu dia mengakui, perlu adanya upaya revitalisasi supaya pasar tradisional lebih rapi, tidak becek dan tidak membuat macet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement