Rabu 01 Jul 2015 01:02 WIB

Ratusan Hektare Lahan Pertanian Puso

 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan hektare lahan pertanian di Sukabumi, Jawa Barat gagal panen atau puso akibat kemarau.

"Dari laporan yang masuk ke kami luas lahan yang puso sebanyak 384 hektare yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Sukabumi," kata Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, Jumat (31/7).

Menurutnya, untuk total luas lahan pertanian yang kekeringan mencapai 4.301 hektare dengan ricinan 450 hektare bertatus kekeringan ringan, 2.600 hektare kekeringan sedang, kemudian 867 hektare kekeringan berat dan sisanya sudah dalam kondisi puso atau gagal panen.

Lahan pertanian yang mengalami kekeringan itu mayoritas berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi antara lain di Kecamatan Ciracap, Ciemas, Surade, Jampang Tengah, Palabuhanratu, Bantargadung dan lain-lain. Lahan pertanian yang mengalami dampak kemarau panjang ini sudah dirasakan sejak Mei lalu.

"Bahkan jika tidak turun hujan dalam beberapa pekan ke depan maka dipastikan akan banyak lahan pertanian yang statusnya masih kekeringan menjadi puso," tambahnya.

Namun demikian, saat ditanya soal produksi dan ketersediaan beras Sukabumi, Sudrajat mengatakan belum terpengaruh oleh dampak kemarau ini, karena sebelum masuk musim kemarau petani sudah melakukan panen raya.

"Lahan pertanian yang masih berproduksi saat ini mencapai 30 ribu hektare dan sudah mulai terkena dampak kekeringan. Tapi mayoritas sudah beralih jenis komiditas tanamannya yang awalnya beras saat ini petani menanam tanaman yang hanya membutuhkan sedikit air," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement