Rabu 29 Jul 2015 22:45 WIB

Bendungan Cisadane Jebol, Tangerang Krisis Air Bersih

Rep: c18/ Red: M Akbar
Sungai Cisadane
Foto: tkcmindonesia.com
Sungai Cisadane

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Produksi air bersih di Tangerang berkurang cukup signifikan setelah pintu enam di Bendungan 10 Kota Tangerang jebol. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Sub Bagian Informasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Febi Wibowo.

"Iya produksi kita berkurang hingga 25 persen," terang Febi Wibowo, Rabu (29/7) di Tangerang.

Seperti diwartakan sebelumnya, bocornya pintu nomor 6 di bendungan air 10 sungai Cisadane membuat permukaan air sungai surut hingga dua meter. Dalam kondisi normalnya permukaan air sungai adalah 12 meter.

Febi menjelaskan suruntnya air sungai tersebut membuat persediaan air Tangerang berkurang. Lanjutnya, hanya satu dari tiga pipa 'intake' air di sungai cisadane yang masih berfungsi normal.

"Sementara yang dua lagi lubang pipanya sudah berada di atas permukaan jadi tak bisa menyedot air," terang Febi.

Febi menjelaskan dalam kondisi normal PDAM Tirta Kerta Raharja bisa memproduksi air hingga 1275 liter/detik. Kini, jelasnya, PDAM hanya bisa memproduksi 1000 liter/detik.

Febi menjelaskan berkurangnya jumlah produksi membuat puluhan ribu pelanggan PDAM. Katanya, sebanyak 93.857 pelanggan PDAM terancam krisis air bersih yang dibagi dalam tiga wilayah kota dan Kabupaten Tangerang.

"Wilayah 1 kita ada 13 kecamatan, wilayah dua kawasan Kota Bumi dan Pasar Baru, kawasan 3 Perumnas 1,2,3 dan Kelapa Dua," terangnya.

Jebolnya pintu bendungan sungai Cisadane sempat membuat suplai air ke Bandara Soekarno-Hatta tersendat. Bahkan pasokan air ke bandara Internasonal tersebut turun hingga 50 persen.

"Tapi kondisi sekarang sudah normal lagi dan persediaan air aman," terang Juru Bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahir.

Terkait hal tersebut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sebagai penyedia pasokan air ke bandara mengaku kalau kini pasokan air ke Bandara Soekarno-Hatta memang telah berjalan normal. Distribusi mulai lancar setelah PDAM menggunakan pompa manual ke Sungai Cisadane.

"Bandara prioritas kami, karena itu wajah Indonesia di mata dunia," kata Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Suyanto.

Meski demikian Suyanto mengaku kalau distribusi air ke pelanggan hingga saat ini masih belum maksimal. Katanya, PDAM hanya bisa menyuplai 270 liter/detik.

"Dalam kondisi kita bisa menyuplai 370 liter/detik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement