REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ada delapan pasang calon bupati dan calon wakil bupati akan bersaing dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)menutup pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati, Selasa (28/7/2015) pukul 16.00 WIB.
Tiga kabupaten di DIY yang akan menggelar Pemilukada serentak tanggal 9 Desember 2015 mendatang adalah Kabupaten Sleman, Gunungkidul dan Bantul. Kedelapan pasang terdiri dari tujuh pasang dicalonkan partai politik, sedang satu pasang salon dari jalur independen.
Nur Huri Mustofa, Ketua Divisi Devisi Teknis Penyelenggaran, KPU DIY mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di sela-sela mengadiri pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung Gerindra dan PKB Suharsono dan Abdul Halim M di KPU Bantul, Selasa (28/7).
Dalam Pemilukada Kabupaten Bantul, Suharsono dan Abdul Halim M akan bersaing dengan pasangan Sri Suryawidati dan Misbakhul Munir yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Kabupaten Sleman, kata Nur Huri, ada dua pasang calon bupati dan calon wakil bupati yaitu pasangan pertama diusung PDIP dan Gerindra, Yuni Satia Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya. Pasangan kedua diusung PAN, Golkar, PPP dan Demokrat serta Nasdem yaitu Sri Purnomo dan Sri Muslimatun.
"Yang menarik di Kabupaten Sleman karena wakil dari Sri Purnomo adalah anggota Fraksi PDIP DPRD Sleman dan PDIP juga mengusung pasangan calon sendiri," kata Nur Huri.
Huri menjelaskan pasangan calon terbanyak dalam Pemilukada serentak kali ini adalah Kabupaten Gunungkidul. Ada empat pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang akan bersaing. Satu pasangan dari jalur independen dan tiga pasangan dari partai politik.
Satu pasangan independen adalah Benjamin-Mustangit dicalonkan ikatan keluarga Gunungkidul (IKG). Sedang tiga pasangan yang diusung Parpol adalah Jangkung-Endang yang diusung PDI Perjuangan; Badingah-Immawan Wahyudi diusung PAN dan Golkar; pasangan Subardi-Wahyu diusung koalisi Demokrat, PKS, PKB Gerindra.
"Hingga batas akhir pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati terbanyak adalah dari Pemilukada Gunungkidul," kata Huri.
Lebih lanjut, Huri yang juga mantan Komisioner KPU Bantul ini mengatakan jika sebelumnya diperkirakan Bantul rawan penundaan Pemilukada. Namun dalam kenyataan justru Kabupaten Sleman. Sebab wakil yang mendampingi Sri Purnomo adalah anggota DPRD dari PDIP.
"Selama yang bersangkutan belum di PAW meski sudah ada surat pemecatan maka proses verifikasi berkas calon akan tertunda dengan status calon wakil bupati masih menjadi anggota DPRD Sleman," kata Huri.