Selasa 28 Jul 2015 23:08 WIB

Otonomi Daerah Bisa Jadi Solusi Atasi Urbanisasi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Selasa (21/7). Pemeriksaan oleh petugas gabungan dari berbagai unsur itu dila
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Petugas Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar mendata identitas penumpang bus yang baru tiba saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Selasa (21/7). Pemeriksaan oleh petugas gabungan dari berbagai unsur itu dila

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus menyiapkan langkah-langkah agar arus urbanisasi yang masuk ke kota-kota besar  tidak menimbulkan masalah baru dan menambah beban bagi pemerintah dalam upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan.

"Kami terus berkoordinasi dengan lintas kementerian, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. Kami terus mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi ini," kata Hanif, Selasa (28/7).

 

Ia juga mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi. Ini harus dilakukan agar penduduk tidak pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan.

Untuk mengatasi pengangguran di pedesaan dan kota-kota kecil, terang Hanif, pihaknya mendorong pemerintah daerah agar terus meningkatkan aspek perencanaan ketenagakerjaan. Perencanaan ini perlu dilakukan baik di tingkat perusahaan maupun tingkat  daerah dengan matang.

Kemenaker akan terus membantu pemerintah daerah untuk membuat perencanaan ketenagakerjaan yang baik. Ini untuk mencegah penumpukan pengangguran.

"Pemerintah daerah harus proaktif mencari investasi yang diiringi penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu,  pembangunan infrastruktur melalui padat karya terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat agar dilakukan dengan  matang," ujarnya.

Ia juga mengajak semua pihak agar  mendorong program alternatif seperti kewirausahaan, padat karya produktif,  pelatihan kerja, dan penerapan teknologi serba guna. Ini dilakukan  untuk mendukung penciptaan dan pembangunan ekonomi di kawasan-kawasan Indonesia lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement