REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan kegiatan kontruksi pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dapat dilakukan pada tahun depan. Karena itu, pembebasan lahan dikebut agar lelang bisa segera dilakukan.
Menurut Plt Sekda Jabar, Iwa Karniwa, terdapat sejumlah masalah yang menghambat proses pembangunan Tol Cisumdawu. Namun, dirinya optimistis hambatan tersebut akan segera terselesaikan.
"Ada beberapa masalah, antara lain soal tanah wakaf dan kita sudah koordinasi dengan Kementerian Agama," ujar Iwa kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (27/7).
Masalah lainnya, kata dia, terkait tanah kas desa. Saat ini, sedang diselesaikan. Selain itu, masalah muncul saat ada kebijakan Undang-Undang Nomor 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. UU tersebut menyebutkan anggaran dana pembebasan hanya dapat disalurkan melalui APBN, APBD dan BUMN. Kendali bukan lagi berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), melainkan di Badan Pertanahan Nasional.
"Pelaksanaan seksi 2 menggunakan peraturan yang lama karena ada sisa. Nanti akan dibahas lebih lanjut dengan Kakanwil BPN dan jajaran terkait," katanya.
Meski demikian, kata Iwa, pembebasan lahan seksi 2 akan dituntaskan pada tahun 2015. Adapun realisasi pembebasan tanah, telah diatas 75 persen sehingga akan segera dilakukan proses tender.
Hal serupa juga, kata dia, dilakukan pada seksi 3 yang ditargetkan pembebasan lahannya tuntas di 2015. Proses lelangnya juga dapat segera dilakukan mengingat realisasi pembebasan juga telah mencapai 75 persen.
"Seksi 2 akan berkoordinasi dengan BPN sedangkan seksi 3 dilaksanakan oleh BUMD Jasa Sarana," katanya.
Melihat kondisi tersebut, Iwa optimistis proses konstruksi dapat dilakukan di 2016. Dengan demikian pengoperasi Tol Cisumdawu dapat dilakukan di 2017.
"Cisumdawu diharapkan beroperasi 2017 bersamaan dengan selesainya Kertajati (Bandara Internasional Jawa Barat,red)," katanya.
Sementara itu, Direktur Investasi dan Pengembangan Jasa Sarana Diah SH Wahjusari mengatakan pihaknya melakukan koordinasi untuk percepatan pemabngunan Tol Cisumdawu. Koordinasi ini dinilai sangat penting mengingat ada perubahan wewenang ke tangan BPN.
Namun, pihaknya optimistis perubahan tersebut tidak akan mengganggu target pembangunan Tol Cisumdawu.
"Insyaallah engga akan mengganggu target. Target akhir tahun ini sudah tender investasi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan belum banyak investor yang mau menanamkan modal ke wilayah di sekitar Majalengka karena Tol Cisumdawu belum rampung. Karena itu, pihaknya mendorong agar pembangunan Tol yang akan menghubungkan dengan BIJB tersebut dipercepat.
"Keberadaan Jalan Tol sangat dibutuhkan demi menarik investor," katanya.