Selasa 28 Jul 2015 05:37 WIB

Polres Siaga Buntut Carok Massal Bangkalan

Jembatan Suramadu
Foto: Antara
Jembatan Suramadu

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Jajaran Kepolisian Resort Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur terus melakukan langkah antisipasi dan pengamanan ketat terkait kejadian perkelahian menggunakan senjata tajam clurit atau carok massal di Desa Berbeluk, Kecamatan Socah, Senin(27/7) malam.

Wakapolres Bangkalan Kompol Mudakkir bersama anggota polisi hingga Selasa dinihari terus berjaga di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu di Jalan Pemuda Kaffa Nomor 9 Bangkalan. Mudakkir terus memantau korban carok massal dari kedua belah pihak yang dirawat di rumah sakit itu. Sedang perwira yang lain memimpin pengamanan di tempat kejadian perkara.

Dalam kesempatan itu Wakapolres Bangkalan meminta semua personel yang bertugas mengamankan tempat korban carok dirawat agar mencegah keluarga dari kedua belah pihak yang bertikai bertemu. "Pemicu kejadian karena senjata tajam. Makanya kebiasaan membawa celurit warga Bangkalan ini harus dihilangkan," katanya.

Sebab, menurut dia, jika seseorang membawa senjata tajam, maka akan mudah terpancing emosi, hingga terjadi carok. Upaya untuk menghapus kebiasaan warga membawa senjata tajam itu, menurut Wakapolres, nantinya akan dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada para kepala desa, tokoh ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Sementara, khusus mengamankan carok massal itu, Polres Bangkalan menerjunkan sekitar 1 peleton pasukan, gabungan dari unsur Polres Bangkalan dan Polsek Arosbaya. Carok massal yang terjadi di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan itu menewaskan dua orang, yakni Mudi dan Sunar.

Carok yang terjadi sehabis magrib sekitar pukul 18.30 WIB itu antara keluarga dari pihak Zaini, Hodri dan Sunar dengan keluarga Mudi, Tekek, Mukip dan Duki.

Polisi masih menyelidiki motif carok massal yang melibatkan tujuh orang dari dua keluarga yang masih bertetangga itu.

Carok massal yang terjadi di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya kali ini merupakan kali kedua di Kabupaten Pamekasan. Pada 9 April 2015, carok massal juga terjadi di Desa Patepan, Kecamatan Labang saat pementasan orkes dangdut. Tujuh orang terlibat dalam insiden carok massal kala itu. Dua orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement