REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan kerja sama. Dalam pertemuan bilateral yang diwakili oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Inggris David Cameron ditandatangani empat nota kesepahaman (MoU) antardua negara.
Jokowi mengatakan, kunjungan ini merupakan kunjungan David Cameron pertama ke luar kawasan Eropa setelah terpilih kembali dalam pemilu Inggris pada 7 Mei 2015. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia. Menurut Presiden, pertemuan bilateral berjalan secara terbuka dan produktif.
Dia mengungkapkan, beberapa hal yang dibahas di antaranya, permintaan pembebasan visa kunjungan wisata bagi WNI. Kemudian, permintaan agar dilakukan kerja sama pembebasan visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik. Ketiga, mengenai penegasan Perdana Menteri Inggris terkait penghormatan terhadap integritas wilayah RI.
Keempat, komitmen kedua negara dalam meningkatkan hubungan ekonomi terutama diversifikasi investasi Inggris dari migas ke bidang infrastruktur. Kelima, menyambut baik pertemuan bisnis yang akan dilakukan besok, Selasa (28/7). Dalam pertemuan tersebut akan hadir 30 perusahaan besar dari Inggris.
Presiden menyambut baik ditandatanganinya empat kesepakatan kerja sama. Pertama, di bidang maritim, kedua, di ruang angkasa sipil, ketiga, pemberantasan terorisme dan kejahatan lintas batas. Keempat, kemitraan riset dan inovasi.
Presiden menuturkan, pihaknya juga terus mendorong dialog antaragama yang selama ini telah dilakukan Inggris dan Indonesia. Dan sebagai sesama negara besar dan anggota G20, dalam pertemuan bilateral itu juga membahas berbagai isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama. Dan Indonesia menyambut baik kesepakatan nuklir yang telah dicapai oleh Iran dengan I5+1. "Kesepakatan ini diyakini akan memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia," kata Presiden dalam konferensi pers seusai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7).