Senin 27 Jul 2015 18:18 WIB

Kemarau, Pemkot Bogor Belum Prioritaskan Pengairan Irigasi

Rep: C21/ Red: Ani Nursalikah
Keceriaan para bocah ketika bermain air terlihat di saluran irigasi di kawasan Neglasari, Tangerang, Banten, Rabu (14/9). Bermain air menjadi cara mereka untuk mengusir panasnya selama kemarau. (Republika/Aditya)
Keceriaan para bocah ketika bermain air terlihat di saluran irigasi di kawasan Neglasari, Tangerang, Banten, Rabu (14/9). Bermain air menjadi cara mereka untuk mengusir panasnya selama kemarau. (Republika/Aditya)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum memprioritaskan pengairan irigasi pada musim kemarau tahun ini. Namun, secara tugas ada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor yang secara tidak langsung tetap membantu warga yang mengalami kekeringan.

"Karena program kekeringan diprioritaskan ke PDAM dan Lingkungan Hidup (LH)," ujar Kepala Bidang Pengairan, Asep Yayat kepada Republika, Senin (27/7).

Dia menjelaskan jika air sungai mengalir, air irigasi akan tetap ada. Tapi kenyataannya kalau air sumbernya sudah kering, Dinas Bina Marga dan Pengairan tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim kemarau panjang pada tahun ini, aliran irigasi persawahan masih ada walaupun hanya sedikit. Aliran itu, masih dapat mencakup irigasi 400 ratus hektar sawah, kendati sedikit. Untuk kepentingan air pertanian, Yayat mengaku sudah ada tugas menjaga saluran irigasi di bawah kewenangan dinasnya.

"Tapi jika sumbernya kering dia tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Bogor memiliki mata air, seperti Cimahpar, Ciliwung dan Cisadane. Namun, volumenya banyak berkurang karena kemarau, seperti mata air di Cimahpar dan Tanah Baru. Sedangkan daerah pertanian di Bogor sekitar 400 hektare saja. Daerah pertanian tersebut meliputi Tanah Sareal Bogor Selatan, Bogor Barat, dan sebagian dari Bogor Utara.

Masih belum terlihat dampak dari pertanian di Kota Bogor karena dua hari yang lalu turun hujan. Sedangkan dampak kekurangan air lebih dirasakan penduduk untuk air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement